Sabtu, 31 Mei 2025

Pemkab Kediri Tuntaskan Desain Pagar Museum Sri Aji Joyoboyo, Siap Masuk Tahap Tender Bulan Depan

   



KEDIRI, mataperistiwa.my.id   – Komitmen Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mengangkat warisan sejarah lokal kembali ditunjukkan melalui percepatan pembangunan Museum Sri Aji Joyoboyo di Desa Menang, Kecamatan Pagu. Setelah merampungkan sejumlah tahap awal, kini pembangunan museum tersebut segera memasuki babak baru: pengerjaan pagar depan.

Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, mengungkapkan bahwa proses tender pembangunan pagar direncanakan akan dilaksanakan pada pertengahan Juni 2025.

“Pagar itu sudah dibahas dan hasil renderingnya juga sudah saya lihat. Bahkan sudah dikirim langsung ke Mas Bup (Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana) untuk mendapatkan persetujuan,” terang Irwan saat dikonfirmasi, Jumat (30/05/2025).

Pagar museum ini akan mengusung nuansa arsitektur kuno dengan bahan bata merah yang disusun berselang-seling, mencerminkan kearifan lokal sekaligus nilai estetika dari masa lampau.

Irwan menambahkan, terdapat dua opsi desain pagar yang telah disiapkan. Meski menggunakan material yang sama, bentuk dan penataan antar desain tersebut berbeda.

“Materialnya hampir sama, cuma bentuknya saja yang berbeda. Penataannya yang tidak sama, sekarang masih menunggu keputusan akhir dari Mas Bup,” jelasnya.

Pembangunan pagar museum ini dianggarkan senilai Rp 750 juta, dan ditargetkan rampung pada September 2025 apabila proses tender berjalan sesuai jadwal.

Lebih dari sekadar pagar, pembangunan museum ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Kediri untuk menghadirkan ruang edukasi sejarah yang atraktif dan informatif bagi masyarakat. Museum Sri Aji Joyoboyo nantinya akan mengusung konsep story line, di mana artefak dan benda purbakala ditata secara naratif berdasarkan urutan waktu.

“Jadi nanti begitu masuk, pengunjung bisa mengikuti alur sejarah Kediri dari masa ke masa. Ini bukan hanya pameran benda, tapi juga menyampaikan kisah berdirinya Kediri secara utuh dan menarik,” terang Irwan.

Pemerintah berharap kehadiran Museum Sri Aji Joyoboyo nantinya tidak hanya menjadi pusat pembelajaran sejarah lokal, tetapi juga ikon baru wisata budaya di Kabupaten Kediri. Dengan memadukan unsur tradisi dan modernitas, museum ini dirancang untuk menyasar generasi muda agar lebih peduli dan bangga terhadap sejarah daerahnya sendiri.

“Ini bagian dari warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Museum ini bukan hanya bangunan, tapi juga simbol identitas kita sebagai masyarakat Kediri,” pungkas Irwan. (RED.AL)

Aspirator: Makhluk Astral atau Mafia Nyata? Polemik Peran Bayangan di Balik Proyek Desa P3TGAI

   


Kediri – Jawa Timur,  mataperistiwa.my.id  | Di jagat pelaksanaan proyek P3TGAI yang berbasis swakelola masyarakat, muncul satu nama yang membingungkan sekaligus meresahkan: aspirator. Mereka tidak terlihat dalam dokumen resmi, tapi semua orang desa mengenal mereka. Pertanyaannya: siapa mereka sebenarnya? Malaikat pembawa proyek atau "makhluk astral" penyedot dana pembangunan?

Bagi sebagian orang, aspirator dianggap sebagai "jembatan" menuju proyek. Tapi bagi pelaksana di lapangan, mereka adalah penyebab menyusutnya anggaran akibat potongan liar sebesar 20%, yang tidak pernah dijelaskan secara transparan.

Salah satu tokoh yang disebut sebagai aspirator berinisial “A” dari Desa Canggu, Kecamatan Badas. Kepada media, A menolak disebut sebagai pelaku potongan dana. “Saya cuma bantu, nggak pernah minta uang,” ucapnya. Namun data LP3-NKRI justru menunjukkan pola sistematis keterlibatan yang berulang di sejumlah desa.

Fenomena ini menimbulkan kontroversi besar. Sebagian pihak menyatakan bahwa peran aspirator harus dihapuskan karena tidak memiliki dasar hukum. Namun, ada pula yang membela mereka, dengan dalih “sudah membantu mempermudah proses.”

“Kalau proyek tanpa aspirator, katanya bisa tertahan bertahun-tahun. Tapi kok harus bayar mahal? Ini bukan jasa, ini pungli terselubung,” ujar salah satu anggota kelompok tani penerima manfaat.

Pertarungan narasi ini menciptakan ketegangan antara pendukung jalur formal dan para “pemain lama” yang terbiasa dengan sistem gelap. Bahkan, beberapa pihak mengusulkan agar aspirator dilegalkan melalui jalur kemitraan, agar ada kontrol dan akuntabilitas.

Namun para pemerhati antikorupsi menolak mentah-mentah. “Kalau yang ilegal dilegalkan hanya karena sudah terbiasa, maka hukum tak lagi punya makna. Ini jalan menuju kebangkrutan moral pemerintahan desa,” tegas Direktur Eksekutif LP3-NKRI.

Polemik ini tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Satu hal yang pasti: rakyat berhak tahu ke mana perginya setiap rupiah uang negara.(RED.TIM)

Porprov Tinggal Hitungan Bulan, Basket Kediri Masih Terkendala Latihan

    


KEDIRI, mataperistiwa.my.id   Persiapan tim basket Kabupaten Kediri menuju ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 mulai menuai sorotan dari berbagai pihak. Sorotan itu datang tidak hanya dari pengamat olahraga, tetapi juga dari para orang tua atlet yang menyuarakan keresahan atas proses latihan yang dinilai belum maksimal.

Beberapa keluhan mencuat, mulai dari kurangnya kepastian tempat latihan, pergantian pelatih secara tiba-tiba, hingga terganggunya jadwal akibat cuaca yang kerap hujan di sore hari. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan kesiapan tim dalam menghadapi kompetisi olahraga tingkat provinsi yang tinggal setahun lagi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum KONI Kabupaten Kediri, Hakim Rahmadsyah Parnata, langsung mengambil langkah cepat. Ia mengakui bahwa pihaknya telah menerima sejumlah masukan dari orang tua atlet, dan kini sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses latihan tim basket.

“Memang ada keluhan, terutama soal pergantian pelatih dan kondisi latihan di lapangan terbuka milik Pemkab yang sering terganggu hujan. Kami sedang usahakan solusi jangka pendek dan panjang,” jelas Hakim saat ditemui Rabu (29/05).

Untuk menjawab kebutuhan latihan yang lebih konsisten, KONI Kabupaten Kediri kini menjajaki kerja sama dengan SMAN 2 Kota Kediri guna memanfaatkan fasilitas gedung indoor yang dimiliki sekolah tersebut. Bila disepakati, gedung itu akan mulai digunakan oleh tim basket pada bulan Juni mendatang.

“Fasilitas indoor sangat penting agar latihan tidak terhenti saat hujan. Ini bagian dari upaya kami menjawab tantangan lapangan terbuka yang tidak mendukung latihan secara rutin,” tambah Hakim.

Di sisi lain, perhatian juga tertuju pada kualitas pelatih. Tim putri 5-on-5 menjadi sorotan setelah sebelumnya ditangani oleh pelatih dari klub lokal yang dinilai belum cukup mumpuni untuk menghadapi level kompetisi Porprov.

“Ke depan, kami pastikan pelatih memiliki lisensi daerah atau bahkan provinsi, agar proses pembinaan lebih terarah dan profesional,” tegasnya.

KONI Kabupaten Kediri sendiri mematok target tinggi di Porprov 2025, yakni membawa pulang minimal satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu dari cabang bola basket. Fokus akan diberikan pada nomor 3-on-3, mengingat prestasi gemilang tim putri tahun lalu yang berhasil meraih medali perak.

“Total ada empat tim yang kami siapkan, baik putra maupun putri, di kategori 3-on-3 dan 5-on-5. Kami tak ingin hanya ikut serta, tapi juga ingin harumkan nama Kediri di podium Porprov,” kata Hakim penuh optimisme.

Harapan masyarakat pun membuncah seiring dengan respons cepat yang ditunjukkan KONI. Namun, masyarakat juga menanti konsistensi dan realisasi dari langkah-langkah perbaikan yang telah dicanangkan.

KONI dan Perbasi Kabupaten Kediri kini dihadapkan pada tantangan besar: bukan hanya soal prestasi, tetapi juga komitmen membangun sistem pembinaan atlet yang berkelanjutan.(red.al)

Persik Kediri Fokus Evaluasi Menyeluruh, Persiapan Liga 1 2025/2026 Dimatangkan Tanpa Gegap Gempita

    


KEDIRI, mataperistiwa.my.id  – Manajemen Persik Kediri mulai memanaskan mesin jelang Liga 1 Indonesia musim 2025/2026. Meski belum ada pengumuman resmi mengenai pemain baru ataupun pelatih anyar, tim Macan Putih memastikan proses persiapan berjalan secara intensif di balik layar.

Optimisme tetap dijaga meskipun manajemen masih menutup rapat informasi terkait komposisi skuad. Saat ini, fokus utama berada pada proses evaluasi internal dan perencanaan jangka panjang.

“Semua masih dalam proses. Kami pelajari kontrak pemain satu per satu karena tidak semuanya berakhir di musim ini,” jelas Manajer Tim Persik Kediri, Mochamad Syahid Nur Ichsan, Jumat (30/05).

Syahid menjelaskan bahwa durasi kontrak pemain berbeda-beda. Ada yang masih menyisakan satu hingga dua musim ke depan. Oleh karena itu, manajemen perlu memilah dan mencermati lebih dulu sebelum mengumumkan rencana resmi.

Yang baru diumumkan secara terbuka sejauh ini adalah perpisahan dengan pelatih kepala Marcelo Rospide. Sosok asal Brasil itu resmi tidak melanjutkan kebersamaannya dengan tim kebanggaan masyarakat Kediri usai musim 2024/2025 berakhir.

Tak hanya soal pelatih dan kontrak pemain, manajemen juga menggelar evaluasi total terhadap performa tim. Terutama menyangkut performa yang anjlok di paruh kedua kompetisi.

“Evaluasi dilakukan di semua lini. Dari lini belakang hingga depan. Termasuk juga aspek sinergi antarlini, karena musim kemarin kita sering unggul dalam penguasaan bola tapi kesulitan mencetak gol,” tegas Syahid.

Kelemahan dalam hal penyelesaian akhir menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi. Catatan statistik menunjukkan bahwa Persik cukup dominan dalam mengendalikan permainan, namun kerap tumpul di area krusial depan gawang.

Di putaran pertama, performa tim sebenarnya menjanjikan. Persik mampu meraih poin penting dan konsisten di papan tengah. Namun memasuki putaran kedua, performa justru menurun drastis.

“Hanya dua kali menang di putaran kedua, sisanya imbang atau kalah. Itu fakta yang harus kami benahi serius jika ingin naik level musim depan,” ujarnya.

Alhasil, Persik Kediri hanya mampu finis di peringkat ke-12 klasemen akhir Liga 1 musim 2024/2025. Sebuah hasil yang dinilai jauh dari ekspektasi publik dan manajemen sendiri.

"Musim depan bukan hanya soal hasil, tapi juga soal membangun karakter tim yang kuat, solid, dan konsisten. Ini bukan proses yang instan, tapi harus dimulai dari sekarang," tandas Syahid.

Meski suasana belum terlalu ramai seperti klub-klub lain yang sudah mengumumkan transfer dan rekrutan anyar, manajemen menegaskan bahwa kerja-kerja senyap yang sedang dilakukan adalah bentuk keseriusan membangun tim yang lebih kompetitif.

Persik Kediri ingin memastikan bahwa musim depan bukan hanya menjadi peserta, tetapi kembali menjadi penantang serius di papan atas Liga 1.(red.al)

Kasus Mutilasi Koper Merah Segera Disidangkan, Tersangka Terancam Hukuman Mati

    


KEDIRI,  mataperistiwa.my.id   Perkara mutilasi koper merah yang menggegerkan publik Kediri dan sekitarnya memasuki babak baru. Rochmat Tri Hartanto alias Antok (32), tersangka utama dalam kasus pembunuhan sadis terhadap Uswatun Hasanah, akan segera disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Kediri.

Berkas perkara telah resmi dilimpahkan dari penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri kepada pihak pengadilan. Sesuai jadwal, persidangan perdana dijadwalkan digelar pada pertengahan Juni 2025 mendatang.

Juru Bicara PN Kediri, Agung Kusumo Nugroho, menyampaikan bahwa perkara tersebut telah terdaftar pada Selasa (27/5) dan akan ditangani oleh majelis hakim yang dipimpin oleh Khairul sebagai ketua majelis, dengan dua hakim anggota, yakni Novi Nuradhayanty dan Alfan Firdauzi Kurniawan.

“Dakwaan primernya adalah Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Sedangkan dakwaan subsidair Pasal 338 KUHP, dan satu lagi Pasal 351 ayat 3 KUHP,” jelas Agung kepada awak media.

Dakwaan tersebut menunjukkan betapa seriusnya tindak pidana yang dilakukan oleh Antok. Pasal 340 KUHP sendiri mengancam pelaku dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup atau pidana mati. Hal ini menunjukkan bahwa persidangan nanti akan sangat menentukan masa depan hukum tersangka asal Tulungagung tersebut.

“Mengingat atensi masyarakat sangat tinggi terhadap kasus ini, kami juga sedang mempersiapkan pengamanan tambahan di lingkungan pengadilan. Antisipasi ini dilakukan agar proses hukum berjalan aman dan lancar,” tambah Agung.

Kasus mutilasi ini memang menyisakan luka mendalam di tengah masyarakat. Tak hanya karena kekejamannya, tetapi juga karena penyebaran bagian tubuh korban ke berbagai daerah membuat proses identifikasi dan penyelidikan berlangsung cukup dramatis.

Tubuh korban ditemukan dalam koper merah di wilayah Kendal, Ngawi. Kaki korban dibuang di kawasan Sampung, Ponorogo, sedangkan bagian kepala ditemukan di Watulimo, Trenggalek. Fakta-fakta ini memperkuat kesan bahwa tindakan tersangka dilakukan dengan perencanaan yang matang dan kejam.

Dalam pemeriksaan lanjutan oleh penyidik kejaksaan, terungkap bahwa tersangka sempat membeli plastik wrap untuk membungkus bagian tubuh korban agar tidak menimbulkan bau menyengat.

“Ini menunjukkan bahwa tersangka tidak hanya berniat membunuh, tapi juga berupaya menyembunyikan jejak secara sistematis. Hal ini menjadi pertimbangan penting dalam proses persidangan nanti,” ujar salah satu sumber di lingkungan kejaksaan.

Sebelumnya, penyidik Polda Jawa Timur telah menyerahkan berkas tahap dua kepada Kejari Kota Kediri pada Kamis (22/5). Seluruh alat bukti dan keterangan saksi telah dikumpulkan sebagai dasar tuntutan.

Kini publik menanti proses peradilan yang adil dan transparan. Kasus ini menjadi ujian penting bagi aparat penegak hukum dalam menegakkan keadilan bagi korban, sekaligus memberikan efek jera terhadap tindakan keji serupa.

Persidangan Rochmat Tri Hartanto bukan sekadar perkara pidana, tetapi juga menjadi simbol perlawanan terhadap kekerasan ekstrem yang tak manusiawi.(red.al)

Cafe Instagramable di Kediri, Tempat Nongkrong Asyik dan Spot Foto Estetik Kekinian

    


KEDIRI,  mataperistiwa.my.id  – Bukan cuma terkenal sebagai Kota Tahu dan kota tertua di Jawa Timur, Kediri juga punya banyak hidden gem buat kamu yang suka nongkrong sekaligus berburu konten Instagramable.

Tren anak muda Kediri yang gemar ngopi santai sambil berfoto estetik membuat banyak cafe berlomba-lomba menawarkan suasana nyaman dan desain interior menarik. Mulai dari nuansa modern minimalis, suasana pedesaan, hingga sentuhan budaya lokal, semua bisa kamu temukan di kota ini.

Banyak cafe di Kediri yang tidak hanya menawarkan tempat ngopi yang nyaman, tapi juga menyediakan berbagai spot foto yang sayang kalau dilewatkan. Cocok banget buat kamu yang ingin mempercantik feed Instagram atau sekadar healing sambil menyeruput kopi hangat.

Berikut lima rekomendasi cafe Instagramable yang bisa kamu kunjungi di Kediri, dikutip dari berbagai akun media sosial yang sedang hits:

1. Alinea Kediri

Cafe satu ini jadi favorit karena mengusung konsep desain beton ekspos yang kekinian dan estetik di setiap sudutnya. Interior dan eksteriornya instagramable banget, cocok buat kamu yang hobi foto OOTD.

Menurut akun TikTok @citpang_, suasana Alinea sangat nyaman dengan area yang luas, bersih, dan memiliki jarak antar meja yang cukup lega. Menunya juga juara dengan porsi besar dan rasa yang memuaskan.

📍 Jl. Pattimura No.110, Setonopande, Kediri
🕙 Buka setiap hari pukul 10.00–21.30 WIB
💸 Harga mulai Rp 14.000

2. Cafe Tilik Sawah

Ingin ngopi sambil menikmati panorama persawahan yang hijau dan menenangkan? Cafe ini jawabannya. Terletak di area belakang Kedai Kuno Kini, cafe ini menyuguhkan nuansa semi-outdoor yang adem dan cocok buat healing.

Menurut akun Instagram @tilik_sawah, kamu bisa menikmati menu rumahan seperti mie kuah, nasi bakar, hingga kopi lokal dengan harga terjangkau.

📍 Jl. Veteran No.9b, Mojoroto, Kediri
🕗 Buka setiap hari pukul 08.00–22.00 WIB
💸 Harga mulai Rp 4.000

3. Cafe Tebu (Temu Budaya)

Kalau kamu mencari tempat nongkrong yang beda dan punya nuansa budaya lokal, Cafe Tebu cocok banget. Mengutip dari akun Instagram @temubudaya, cafe ini memadukan tempat nongkrong dengan coworking space, art space, hingga panggung terbuka untuk komunitas.

Desainnya kental dengan sentuhan budaya Jawa dan sangat cocok untuk kamu yang suka suasana santai nan edukatif. Plus, ada playground untuk anak dan toko oleh-oleh.

📍 Jl. Stasiun No.35, Balowerti, Kota Kediri
🕗 Buka setiap hari pukul 08.00–23.00 WIB
💸 Harga mulai Rp 20.000

4. Rotasi Coffee & Space

Salah satu cafe kekinian yang punya banyak spot foto kece, dari sudut indoor sampai outdoor-nya yang didesain apik. Cocok banget buat kamu yang ingin kerja sambil ngopi (WFC) atau sekadar quality time bareng teman.

Menurut akun Instagram @rotasicoffee.id, area semi-outdoornya luas dengan atap tinggi yang bikin nyaman. Cocok juga buat kamu yang ingin merokok tanpa ganggu pengunjung lain.

📍 Jl. Raya Kediri No.223, Jayaraya, Wates, Kediri
🕗 Buka setiap hari pukul 08.30–21.30 WIB
💸 Harga mulai Rp 16.000

5. Tempat Bercakap Kopi

Ingin ngopi di tempat modern nan elegan? Cafe yang satu ini terletak di dalam Hotel Amaze Kediri dan cocok untuk berbagai acara, mulai dari meeting, wedding, hingga romantic dinner.

Desainnya estetik, fasilitasnya lengkap, dan suasananya mewah namun tetap nyaman. Menurut Instagram @tempatbercakapkopi.kdr, mereka juga punya ruang VIP, musala, dan stage event.

📍 Jl. R.A. Kartini No.69, Doko, Ngasem, Kediri
🕙 Buka setiap hari pukul 10.00–22.00 WIB
💸 Harga mulai Rp 14.000

Dari yang bernuansa alam hingga modern, lima cafe di atas membuktikan bahwa Kediri bukan cuma tempat transit, tapi juga tempat hangout seru yang penuh estetika. Yuk tentukan pilihanmu dan jangan lupa abadikan momen terbaikmu di spot-spot fotonya!

(red.al)

Puluhan Bangunan Liar di Kota Kediri Ditertibkan, Pemkot Siapkan Penataan Ulang Kawasan Joyoboyo dan Patiunus

    


KEDIRI,   mataperistiwa.my.id   – Pemerintah Kota Kediri kembali menunjukkan komitmennya dalam menata kawasan kota agar lebih tertib, bersih, dan nyaman. Hal ini dibuktikan dengan penertiban puluhan bangunan liar di kawasan Jalan Joyoboyo dan Jalan Patiunus oleh tim gabungan dari Satpol PP, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), serta sejumlah instansi terkait, Jumat (30/5/2025).

Bangunan-bangunan yang ditertibkan mayoritas berupa lapak dan kios pedagang yang berdiri di atas fasilitas umum. Keberadaannya dinilai mengganggu ketertiban umum dan keindahan kota. Penertiban ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi dan himbauan yang telah dilakukan Pemkot kepada warga yang menempati bangunan permanen maupun semi permanen tersebut.

"Sejak awal sudah kami lakukan pendekatan persuasif, mereka juga sudah diberi waktu hingga tanggal 30 Mei untuk membongkar sendiri. Sebagian besar sudah melakukan pembongkaran secara sukarela," ujar Kasatpol PP Kota Kediri, Samsul Bahri.

Sebanyak 20 bangunan di Jalan Patiunus dan 24 bangunan di Jalan Joyoboyo berhasil ditertibkan. Proses pembongkaran dilakukan oleh tim gabungan dengan bantuan alat berat untuk mempercepat pembersihan area.

"Kalau di Patiunus bangunannya tembok, jadi perlu ekstra tenaga dan alat. Kalau di Joyoboyo kebanyakan bangunan ringan," imbuh Samsul.

Samsul menegaskan, kegiatan ini bukan semata untuk membatasi aktivitas jual beli masyarakat, tetapi demi penataan kota yang lebih baik. “Ini bukan soal dilarang berjualan, tapi soal tempat dan tata cara. Kita ingin wilayah ini jadi lebih tertata, bersih, dan nyaman untuk semua,” jelasnya.

Apalagi, kata Samsul, terdapat laporan dari masyarakat sekitar yang merasa terganggu oleh aktivitas penghuni bangunan liar yang bukan hanya digunakan untuk berdagang, tetapi juga sebagai tempat tinggal yang tidak jarang memicu keributan.

Pemkot Kediri Buka Peluang Penataan Ulang untuk Pedagang Lama

Kepala Disperdagin Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani, menyebut bahwa kawasan yang telah dibersihkan nantinya tetap dapat digunakan para pedagang, namun dengan sistem yang tertib sesuai Peraturan Wali Kota (Perwali).

"Kami akan tata ulang. Para pedagang boleh kembali berjualan, tapi hanya menggunakan rombong atau gerobak. Tidak boleh lagi bangun lapak semi permanen atau permanen," ujarnya.

Wahyu menjelaskan, jam operasional juga akan diatur. Pedagang di Jalan Joyoboyo hanya diperbolehkan berjualan mulai pukul 17.00 WIB, sedangkan di Jalan Patiunus mulai pukul 07.00 WIB. Selain itu, aspek kebersihan dan estetika juga menjadi perhatian utama.

"Sudah kami sampaikan ke mereka. Nanti datang bersih, pulang pun harus bersih. Harus menjaga ketertiban dan keindahan kota," tegas Wahyu.

Sejumlah pedagang yang terdampak bahkan telah mengajukan permohonan bantuan gerobak kepada Wali Kota Kediri. Disperdagin telah melakukan pendataan untuk memastikan bantuan tepat sasaran, hanya diberikan kepada pedagang lama yang memang sebelumnya beraktivitas di kawasan tersebut.

"Ini bentuk perlindungan terhadap hak mereka. Kami data, agar mereka tetap bisa berjualan, tetap punya penghasilan, namun dengan cara yang lebih tertib dan sesuai aturan," pungkasnya.

Dengan penataan ini, kawasan Joyoboyo dan Patiunus diharapkan bisa menjadi lebih representatif, aman, dan bersih. Pemkot Kediri berupaya menciptakan lingkungan yang ramah bagi seluruh warga tanpa mengesampingkan hak masyarakat untuk tetap mencari nafkah secara layak dan tertib.(red.al)

Tarian “Gethuk Pisang” Jadi Sorotan di Festival Kuno Kini, Perkenalkan Kekayaan Kuliner Lokal Kediri

    


KEDIRI, mataperistiwa.my.id  – Festival budaya Kuno Kini yang digelar di kawasan Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, menghadirkan beragam pertunjukan seni yang mengangkat kekayaan budaya lokal. Salah satu yang mencuri perhatian pengunjung adalah tarian “Gethuk Pisang” yang dibawakan dengan apik oleh Sanggar Seni Janur Budaya dari Katang, Kecamatan Ngasem.

Tarian ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk eksplorasi budaya yang memadukan kuliner khas dengan seni pertunjukan. “Selama ini Kediri lebih dikenal dengan tahu kuningnya. Tapi sebenarnya, kita juga punya gethuk pisang sebagai makanan khas yang tak kalah unik dan enak,” ujar Hartono, pimpinan Sanggar Janur Budaya.

“Baru kali ini kami mengangkat gethuk pisang dalam bentuk tarian. Tujuannya sederhana namun bermakna — agar masyarakat, khususnya warga Kediri dan secara umum masyarakat Indonesia, lebih mengenal kekayaan kuliner yang ada di daerah ini,” tambahnya.

Dalam penampilannya, tarian ini turut diiringi musik tradisional khas Kediri, menghadirkan nuansa budaya yang kental dan sarat nilai-nilai lokal. Hartono menegaskan bahwa kolaborasi antara makanan tradisional dan musik etnik ini tidak hanya menjadi daya tarik visual dan auditori, tetapi juga alat edukasi budaya.

Yang lebih menarik, para penari dalam pertunjukan ini adalah anak-anak sekolah dasar yang baru berlatih selama satu minggu. Salah satunya adalah Erlina Arlinda Frisikila, siswa SD yang dengan penuh semangat tampil di panggung. “Kami percaya, mengenalkan seni kepada anak-anak sejak dini bisa menjadi sarana pembentukan karakter. Mereka belajar disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab melalui proses kreatif ini,” kata Hartono.

Tak hanya itu, pesan moral juga turut diselipkan dalam gerakan-gerakan tari yang menggambarkan bagaimana anak-anak membantu orang tua dalam keseharian. “Kami ingin menunjukkan bahwa melalui seni, anak-anak bisa belajar berkontribusi dalam keluarga lewat cara-cara sederhana,” jelasnya.

Sanggar Seni Janur Budaya dalam pertunjukan ini menampilkan sinergi antara seni tari, nilai sosial, dan unsur kuliner yang membentuk pengalaman budaya yang utuh bagi penonton. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa budaya tidak harus selalu ditampilkan dalam bentuk yang serius dan konvensional, tetapi bisa dikemas secara kreatif dan menyenangkan.

Festival Kuno Kini sendiri menjadi momentum penting dalam mempertemukan generasi muda dengan tradisi. Kegiatan ini membuktikan bahwa warisan budaya bisa terus hidup dan relevan ketika dikenalkan dengan cara yang menarik dan membumi.

“Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap budaya Kediri tidak hanya dikenal, tetapi juga dicintai oleh generasi muda. Karena merekalah yang akan melanjutkan dan menjaga keberlanjutan budaya daerah,” pungkas Hartono.(red.al)

Merawat Bayi Kucing Tanpa Induk, Tantangan Manis Bagi Pecinta Hewan

    


KEDIRI, mataperistiwa.my.id    – Tidak sedikit orang yang merasa iba saat menemukan anak kucing tergeletak tanpa induk. Namun, dibalik rasa kasihan itu, ada tanggung jawab besar yang menanti. Merawat bayi kucing tanpa induk bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga soal memahami kebutuhan mereka secara menyeluruh agar bisa tumbuh sehat dan kuat.

Berdasarkan pengalaman dari kanal YouTube Red Panda, ada beberapa langkah penting yang bisa dijadikan panduan oleh para penyayang hewan, terutama yang baru pertama kali mengalami situasi ini.

Kenali Usia dan Tahapan Pertumbuhannya
Anak kucing yang baru lahir biasanya memiliki mata tertutup, tidak bisa berjalan, dan sepenuhnya bergantung pada sang induk. Jika ditemukan dalam kondisi ini, kemungkinan usianya belum mencapai satu minggu. Mengenali fase tumbuh kembang kucing sangat penting untuk menentukan pola perawatan yang tepat.

Jangan Beri Susu Sapi, Pilih Susu Khusus Bayi Kucing
Salah satu kekeliruan yang sering terjadi adalah memberikan susu sapi. Padahal, sistem pencernaan bayi kucing sangat sensitif dan tidak mampu menerima kandungan laktosa pada susu sapi, yang justru bisa memicu diare atau dehidrasi. Alternatif terbaik adalah menggunakan susu formula khusus bayi kucing seperti Baby Cat Milk dari Royal Canin yang mudah ditemukan di pet shop.

Susu ini sebaiknya diberikan menggunakan dot kecil atau pipet, dengan dosis sekitar 10–15 ml per pemberian, dilakukan dua hingga tiga kali sehari. “Pastikan suhu susu hangat-hangat kuku, jangan terlalu panas karena bisa melukai mulut kucing,” demikian tips dari kanal tersebut.

Bantu Mereka Buang Air
Tahukah kamu? Bayi kucing belum bisa buang air sendiri. Di alam, induknya biasanya akan menjilati area kelamin untuk merangsang pengeluaran. Sebagai pengganti induk, manusia harus melakukan simulasi dengan mengusap lembut bagian genital dan anus menggunakan tisu basah hangat setiap habis menyusu. Ini penting untuk mencegah sembelit atau infeksi saluran kemih.

Pantau Minggu demi Minggu
Proses tumbuh kembang anak kucing sangat cepat. Berikut garis besarnya:

  • Minggu pertama–kedua: Mata mulai terbuka sebagian, namun penglihatan masih kabur.

  • Minggu ketiga–keempat: Kaki mulai kuat menopang tubuh, meskipun masih goyah.

  • Usia dua bulan: Sudah bisa bermain dan bereksplorasi, bisa mulai diberi makanan basah.

  • Usia tiga bulan: Mulai bisa makan makanan kering (dry food) dan sudah bisa lepas dari susu.

Pemantauan perkembangan ini penting untuk memastikan bahwa anak kucing tumbuh normal dan tidak mengalami gangguan kesehatan.

Sediakan Tempat Tidur yang Nyaman dan Aman
Lingkungan juga memegang peran besar dalam proses tumbuh kembang. Gunakan kardus kecil atau keranjang dengan alas kain hangat. Hindari angin langsung dan pastikan tidak ada gangguan dari binatang peliharaan lain seperti anjing atau kucing dewasa.

Ajari Sosialisasi Sejak Dini
Ketika anak kucing mulai aktif, biarkan ia mengenal dunia luar secara perlahan. Interaksi dengan manusia dan hewan lain perlu dibimbing agar kucing tidak tumbuh menjadi individu yang mudah stres atau agresif. “Tapi tetap harus dalam pengawasan, karena bayi kucing masih rentan terhadap serangan atau cedera,” tegas kanal Red Panda.

Jangan Lupa Cek Kesehatan ke Dokter Hewan
Jika memungkinkan, bawa bayi kucing ke dokter hewan untuk pemeriksaan umum, vaksinasi, dan saran perawatan lanjutan. Apalagi jika muncul tanda-tanda seperti muntah, diare, mata berair, atau lesu berkepanjangan.

Merawat anak kucing tanpa induk memang penuh tantangan. Namun, bagi banyak orang, proses ini justru menjadi pengalaman emosional yang memperkuat ikatan antara manusia dan hewan. “Yang penting jangan panik, dan jangan menyerah. Dengan kesabaran dan kasih sayang, bayi kucing bisa tumbuh sehat seperti kucing lainnya,” begitu pesan penutup dari kanal Red Panda yang bisa menjadi penguat bagi para ‘cat rescue heroes’ di luar sana. (red.al)

Tender Stadion Gelora Daha Jayati Segera Dibuka, Pemkab Kediri Pastikan Administrasi Proyek Sudah Beres

    


KEDIRI,  mataperistiwa.my.id   – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri tengah bersiap menuntaskan tahapan awal untuk melanjutkan pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati (GDJ). Stadion yang digadang menjadi ikon baru olahraga di Kabupaten Kediri itu akan kembali dibangun tahun ini dengan alokasi anggaran mencapai Rp10 miliar.

Proyek lanjutan ini dijadwalkan segera masuk tahap lelang. Namun, sebelum proses tender dibuka, Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) masih melakukan tahap review terhadap detail engineering design (DED) stadion. Langkah ini penting untuk memastikan seluruh dokumen proyek telah sesuai aturan dan siap dilaksanakan tanpa hambatan.

Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, menjelaskan bahwa sebelum dokumen DED direview oleh UKPBJ, dokumen tersebut juga telah melalui evaluasi dari Inspektorat.

“Proyek strategis daerah memang wajib direview oleh Inspektorat sebagai bentuk pengawasan internal,” ujar Irwan, Jumat (31/5).

Menurutnya, hasil evaluasi Inspektorat tidak menyoroti aspek teknis pembangunan, melainkan lebih ke ranah administrasi. Beberapa catatan yang diberikan antara lain kekurangan pada kelengkapan dokumen, lampiran harga perkiraan sendiri (HPS) yang belum disertakan, serta beberapa tanda tangan pejabat yang belum terlampir pada dokumen.

“Catatan yang muncul lebih pada administratif, bukan teknis. Jadi, tidak ada masalah soal anggarannya,” jelas Irwan.

DPKP memastikan semua catatan dari Inspektorat sudah ditindaklanjuti. Kini, berkas lengkap telah diserahkan ke UKPBJ untuk dilakukan review lanjutan bersama tim Pokja. Tim ini akan menelaah lebih dalam terkait syarat tender dan kesiapan teknis lainnya.

“Biasanya proses review DED oleh UKPBJ berlangsung selama satu minggu. Tapi bisa saja lebih lama, tergantung beban kerja mereka,” terang Irwan.

Target Mulai Pekerjaan Awal Juli
Jika tahapan ini berjalan sesuai jadwal, Irwan menargetkan proses tender sudah bisa dimulai pada Juni ini. Selanjutnya, pemenang tender diharapkan dapat ditetapkan dalam waktu satu bulan. Dengan begitu, pengerjaan fisik pembangunan lanjutan Stadion GDJ bisa dimulai awal Juli.

“Kalau semua berjalan lancar dan sesuai timeline, proyek bisa selesai pada November 2025,” tambah Irwan dengan optimis.

Pembangunan Stadion GDJ sendiri merupakan bagian dari upaya Pemkab Kediri untuk menyediakan fasilitas olahraga yang representatif sekaligus mendukung pengembangan kawasan perkotaan baru. Keberadaan stadion ini juga diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan masyarakat, olahraga, dan hiburan di Kabupaten Kediri.

Pemkab Kediri menekankan pentingnya ketepatan waktu dan akurasi dokumen dalam setiap tahapan proyek. “Kami ingin proyek ini berjalan akuntabel, transparan, dan tepat sasaran,” tutup Irwan. (red.al)

Festival Kuno-Kini Hari ke-8 Masih Padat Pengunjung, Kuliner dan Hiburan Gratis Jadi Magnet Warga

   


KEDIRI, mataperistiwa.my.id     – Festival Kuno-Kini yang digelar di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) terus menyedot perhatian warga. Memasuki hari ke-8, gelaran yang berlangsung sejak 23 Mei ini tetap dipadati ribuan pengunjung, terutama saat momen libur panjang seperti Kamis (29/5) lalu.

Data yang dirilis panitia menunjukkan lonjakan signifikan, dengan total pengunjung tercatat mencapai 37.430 orang hanya dalam kurun pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Jumlah itu diprediksi terus meningkat menjelang penutupan festival pada 1 Juni mendatang.

Antusiasme masyarakat tampaknya tak hanya dipicu oleh libur panjang, tapi juga daya tarik beragam kuliner dan hiburan yang disajikan di lokasi acara. Festival ini menyuguhkan harmoni antara nuansa tradisional dan modern, sehingga menarik minat dari semua kalangan usia.

“Saya sudah dua kali ke sini, apalagi sekarang libur. Selain jajan, saya suka lihat pentas seninya,” tutur Khusna, pengunjung asal Kecamatan Kras, yang datang bersama keluarganya.

Festival ini memang menghadirkan ratusan stan, baik dari pelaku UMKM lokal, instansi pemerintah, hingga perusahaan swasta. Di samping itu, tiap sore dan malam hari pengunjung dimanjakan dengan beragam pertunjukan kesenian, mulai dari tari tradisional, musik akustik, hingga parade budaya yang digelar secara gratis.

UMKM Panen Rezeki, Panitia Gencarkan Imbauan Harga Jelas

Tingginya kunjungan juga membawa angin segar bagi pelaku UMKM yang berjualan di lokasi. Galih, penjual tahu dan pisang krispi asal Desa Sambirejo, Kecamatan Gampengrejo, mengaku dagangannya laris manis sejak awal festival.

“Biasanya saya jualan di CFD, tapi kalau ada event kayak gini pasti ikut. Alhamdulillah ramai. Saya jual tahu krispi Rp 10 ribu dan pisang tanduk krispi Rp 15 ribu, harga tetap kayak biasa,” ujarnya sembari melayani pembeli.

Namun di balik ramainya festival, panitia tidak lengah dalam menjaga kenyamanan pengunjung. Sejumlah imbauan terus disuarakan agar pedagang mencantumkan harga secara terbuka. Ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman atau keluhan seperti yang sempat terjadi di awal pembukaan.

Panitia bahkan telah memasang baliho besar berisi imbauan dan informasi posko pengaduan di beberapa titik strategis. Pengunjung yang merasa dirugikan bisa langsung melapor agar dapat ditindaklanjuti.

“Transparansi harga penting agar pengunjung merasa nyaman dan tidak khawatir. Kami juga ingatkan pembeli agar menanyakan harga dulu jika tidak ada label harga,” kata salah satu anggota panitia.

Hiburan, Lomba, hingga Nostalgia Permainan Jadul

Festival Kuno-Kini bukan hanya ajang kuliner dan belanja. Acara ini juga sarat edukasi dan hiburan. Terdapat berbagai perlombaan, workshop, hingga zona permainan jadul yang mengajak pengunjung bernostalgia, seperti egrang, dakon, dan congklak. Beberapa stan juga menyajikan kuliner tempo dulu, seperti jenang grendul, kue cucur, dan tape uli.

Masyarakat tampaknya sangat merindukan suasana kebersamaan yang dikemas secara kreatif seperti ini. Tidak heran jika sepanjang area festival selalu tampak ramai, terutama di sore hingga malam hari.

Dengan sisa dua hari menjelang penutupan, panitia mengajak masyarakat yang belum berkunjung untuk memanfaatkan kesempatan menikmati festival ini. "Datang bersama keluarga, teman, atau pasangan. Festival ini untuk semua usia. Mumpung masih ada waktu," tambah panitia.

Festival Kuno-Kini menjadi salah satu agenda budaya terbesar di Kabupaten Kediri tahun ini, yang bukan hanya mendongkrak UMKM lokal, tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat. (red.al)

BRI Gelar Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi UMKM, Dorong Daya Saing Produk Lokal ke Pasar Global

    


KEDIRI,  mataperistiwa.my.id  – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali dibuktikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk BRI Peduli. Melalui program tersebut, BRI menggelar kegiatan fasilitasi sertifikasi halal bagi pelaku UMKM dari berbagai daerah, yang resmi dimulai pada Kamis (08/05).

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata peran BRI sebagai mitra strategis pelaku UMKM dalam menembus tantangan global, khususnya dalam hal peningkatan standar mutu dan legalitas produk. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya mendukung implementasi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Sebanyak 70 pelaku UMKM dari berbagai penjuru Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan ini, baik secara luring di Kantor Pusat BRI maupun daring melalui platform digital. Peserta yang hadir berasal dari berbagai latar belakang usaha, terutama sektor makanan dan minuman yang menjadi prioritas dalam program sertifikasi halal ini.

Dukung UMKM Naik Kelas, BRI Tekankan Aspek Edukasi dan Pendampingan

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyasar penyelesaian administratif sertifikasi, tetapi juga menekankan pentingnya edukasi bagi pelaku usaha. Pelatihan mencakup proses sertifikasi halal, penyusunan dokumen sistem jaminan halal, serta strategi keberlanjutan untuk menjaga standar kualitas produk.

“Program ini kami rancang agar pelaku UMKM tidak hanya mengantongi sertifikat halal, tapi juga benar-benar memahami prosesnya dan siap bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Dengan sertifikasi halal, lanjut Hendy, UMKM dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas jangkauan pasar, bahkan masuk ke ekosistem halal global yang kini terus berkembang pesat.

Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional

Tak hanya sebatas pada pelatihan dan pendampingan, BRI juga berkomitmen membuka akses pasar yang lebih besar bagi produk UMKM yang telah bersertifikat halal. Melalui sinergi program TJSL dan layanan keuangan inklusif, pelaku usaha diharapkan dapat meningkatkan skala bisnis dan memperkuat daya saing di era perdagangan bebas.

“UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Maka sudah semestinya kita dorong mereka naik kelas, dari usaha kecil menjadi aktor ekonomi yang mampu ekspor dan bersaing di pasar global,” tambah Hendy.

Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekosistem halal nasional serta meningkatkan jumlah UMKM bersertifikat halal menjelang tahun-tahun mendatang.

Harapan Mendorong Pemulihan Ekonomi dari Akar Rumput

Melalui program ini, BRI berharap tercipta ekosistem usaha kecil yang lebih tangguh, adaptif, dan mampu bertahan dalam segala tantangan ekonomi. Di tengah pemulihan pascapandemi dan persaingan global yang semakin ketat, BRI berupaya hadir sebagai penyokong utama keberlangsungan UMKM di Indonesia.

“BRI terus berkomitmen memberikan solusi konkret, bukan hanya pembiayaan, tapi juga pembinaan. Ini adalah bagian dari misi kami untuk ikut membangun Indonesia dari bawah,” tutup Hendy.

Dengan berbagai fasilitas yang diberikan, para pelaku UMKM kini memiliki peluang lebih besar untuk menjangkau pasar baru yang lebih luas, sekaligus menjaga kepercayaan konsumen dengan produk yang aman, halal, dan berkualitas. (RED.AL)

Tren Baru Rawat Kucing Tanpa Pasir: Lebih Hemat, Tetap Bersih, dan Ramah Lingkungan

   


KEDIRI,  
 mataperistiwa.my.id  – Siapa bilang memelihara kucing harus mahal dan repot dengan urusan pasir, tofu, atau zolit? Kini, semakin banyak pecinta kucing yang mulai beralih ke metode perawatan tanpa pasir. Salah satu inspirasi menarik datang dari Rumah Kucing Bara di Batu, Jawa Timur, yang sukses menerapkan sistem kandang dua bak—praktis, efisien, dan tetap higienis.

Metode ini dinilai lebih ramah kantong, cocok bagi para pemilik kucing yang ingin tetap menjaga kebersihan tanpa harus mengeluarkan biaya rutin untuk pasir kucing. Selain itu, teknik ini juga terbukti minim bau dan ramah lingkungan.

Inovasi Kandang Dua Bak

Konsep kandang dua bak menjadi inti dari sistem ini. Bak atas yang sudah dilubangi memungkinkan urin kucing langsung menetes ke bak bawah. Dengan begitu, tidak ada genangan atau bau menyengat karena cairan tidak tertahan.

"Setiap pagi saya cukup buang isi bak bawah dan bilas ringan. Tidak ada pasir tercecer dan rumah tetap bersih,” ujar Ika, seorang pemilik kucing asal Pare yang telah menerapkan metode ini selama dua bulan.

Pup di Tempat, Bukan Sembarangan

Membiasakan kucing buang kotoran di tempat yang benar juga menjadi bagian penting. Dengan meletakkan pup yang ditemukan sembarangan ke bak atas, kucing akan mengenali lokasi buang air melalui aroma. Seperti diketahui, kucing lebih mengandalkan penciuman daripada visual.

Probiotik sebagai Pengurang Bau Alami

Untuk menjaga kebersihan dan mengurangi bau, cukup tambahkan suplemen probiotik khusus ke dalam makanan seminggu sekali. Probiotik ini bekerja tidak hanya untuk netralisasi aroma, tetapi juga mendukung sistem pencernaan kucing agar lebih sehat.

Pembersihan Rutin yang Tidak Melelahkan

Dengan sistem ini, pemilik hanya perlu membersihkan kandang satu kali sehari. Tanpa perlu menyendok pasir atau mengganti bahan serap setiap hari, perawatan kucing menjadi lebih sederhana. Aktivitas ini juga menghemat waktu dan tenaga, apalagi bagi mereka yang bekerja atau beraktivitas di luar rumah.

Kesehatan Tetap Prioritas

Meski tanpa pasir, pemilik kucing tetap disarankan memberikan makanan berkualitas, snack sehat tanpa biji-bijian, serta air bersih setiap hari. Asupan yang baik akan berdampak langsung pada kualitas kotoran dan kesehatan pencernaan kucing.

Disiplin Penempatan Litter Box

Satu hal penting lainnya adalah konsistensi. Jangan memindahkan tempat buang air seenaknya. Biarkan litter box tetap berada di dalam kandang meskipun kucing sering dilepas bermain. Kebiasaan ini membentuk pola perilaku yang baik dan menghindari kucing buang kotoran sembarangan.

Solusi Cerdas, Cocok untuk Lingkungan Urban

Dengan ruang terbatas di daerah perkotaan seperti Kediri, metode ini menjadi alternatif cerdas bagi para pemilik kucing. Selain tidak boros biaya, tidak mencemari lingkungan, dan minim limbah, sistem ini dinilai cocok untuk keluarga muda, mahasiswa, hingga penghuni kos.

Bagi Anda yang ingin memulai, tidak perlu peralatan mahal. Cukup dua bak plastik, bor, dan sedikit kesabaran membiasakan kucing dengan sistem baru ini.

Karena merawat kucing tidak harus mahal. Cukup kreatif, konsisten, dan peduli—Anda sudah bisa jadi “cat parent” yang baik dan bijak. (RED.AL)


Magic Water Bikin Penasaran, Pembeli Antre di Festival Kuno-Kini Kediri

    


KEDIRI,  mataperistiwa.my.id   – Festival Kuno-Kini 2025 yang digelar di Kota Kediri makin ramai dipadati pengunjung seiring libur nasional. Hingga hari ke-8 pelaksanaan, ribuan pengunjung memadati area festival, terutama di sekitar panggung utama dan deretan stan kuliner. Di antara ragam sajian kekinian, satu minuman unik mencuri perhatian: Magic Water, minuman viral yang sukses bikin penasaran karena tampak seperti air putih biasa—padahal rasanya jauh dari kata biasa.

Stan milik Dona (32), warga Desa Banaran, Kecamatan Pesantren ini diserbu pembeli dari berbagai usia, terutama anak-anak dan kalangan Gen-Z. Meski terlihat simpel, minuman ini sebenarnya terbuat dari bubuk jeli dan sirup perisa buah. Menariknya, Magic Water versi Dona tidak menggunakan sirup pisang seperti versi aslinya di Filipina, melainkan perisa anggur yang lebih digemari lidah lokal.

“Kalau di luar negeri biasanya pakai pisang, saya ganti anggur karena lebih fresh. Banyak anak-anak suka,” ujar Dona saat ditemui pada Jumat (30/5/2025).

Dengan harga terjangkau, yakni Rp5.000 untuk ukuran 18oz dan Rp7.000 untuk 22oz, Magic Water laris manis setiap harinya. Selama festival, Dona bisa menjual hingga 250 cup per hari. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, ia mengaku harus restock 2 hingga 3 kali karena habis lebih cepat dari perkiraan.

Viral di Media Sosial, Magic Water Jadi “Primadona” Festival

Dona mulai berjualan Magic Water sejak Februari 2025. Meski masih tergolong baru, ia sudah cukup dikenal karena keikutsertaannya dalam berbagai event lokal, seperti turnamen basket dan bazar wilayah. Namun, Festival Kuno-Kini jadi titik balik usahanya karena omzet yang diraih terbilang tinggi.

“Kalau dihitung, sudah lebih dari Rp7 juta masuk dari hari pertama sampai sekarang. Tiap hari ya sekitar sejuta,” katanya sambil melayani pembeli yang mengantre.

Fenomena Magic Water semakin ramai setelah banyak pengunjung mengunggahnya di Instagram Story, X (Twitter), dan TikTok. Penampilannya yang “misterius”—hanya seperti air bening—membuat banyak orang penasaran untuk mencoba. Efek viral ini berdampak langsung pada penjualan yang terus meningkat.

Dukungan Event untuk UMKM Lokal

Stan seperti milik Dona menunjukkan bahwa Festival Kuno-Kini bukan sekadar hiburan, tapi juga ruang promosi dan penguatan ekonomi bagi UMKM Kediri. Panitia pun menyediakan tempat strategis untuk pelaku usaha kecil agar bisa berkembang, apalagi bagi usaha baru yang kreatif seperti Magic Water.

“Alhamdulillah, ini pengalaman pertama ikut festival, dan responnya luar biasa. Banyak juga yang tanya, nanti jual di mana lagi,” tambah Dona.

Saat festival usai nanti, Magic Water tetap bisa ditemukan di Jalan Joyoboyo Dlopo, Kecamatan Ngasem. Pada hari biasa, Dona mampu menjual 60–100 cup per hari dari lapak kecilnya di pinggir jalan.

Minuman ini membuktikan bahwa dengan kreativitas dan membaca tren pasar, UMKM bisa tumbuh cepat. Dari produk sederhana yang tampil beda, Dona berhasil menciptakan peluang besar yang menjanjikan.(RED.AL)

Harga Jeruk Peras Dinilai Tak Wajar di Festival Kuno-Kini, Panitia Keluarkan Imbauan Khusus

   



KEDIRI, mataperistiwa.my.id  – Festival Kuno-Kini yang berlangsung sejak 23 Mei 2025 di kawasan Simpang Lima Gumul Kediri menghadirkan ratusan UMKM dari berbagai sektor. Event tahunan besutan Radar Kediri ini sukses menyedot ribuan pengunjung setiap harinya. Namun, di balik meriahnya festival, muncul keluhan dari sejumlah pengunjung soal harga salah satu produk minuman yang dinilai tidak masuk akal.

Keluhan tersebut mencuat terhadap salah satu stan minuman jeruk peras yang berada di area strategis festival. Jeruk peras yang dijual di stan tersebut dibanderol Rp 15 ribu per cup kecil ukuran 14oz—harga yang dianggap tak lazim oleh banyak pengunjung karena ukuran kecil tanpa pilihan variasi.

“Saya kira itu ukuran besar, ternyata kecil, gak ada tulisannya juga. Harganya sama kayak menu lain, padahal kan cuma jeruk peras,” ujar Nina (27), pengunjung asal Kecamatan Gampengrejo.

Stan jeruk peras ini ternyata tergabung dalam satu manajemen bisnis dengan beberapa stan makanan lain di festival. Seluruh produk di stan tersebut, termasuk makanan dan minuman, dibanderol dengan harga seragam Rp 15 ribu. Namun, tidak ada penjelasan detail mengenai ukuran atau komposisi dalam daftar harga yang ditampilkan.

Menurut Bagus (21), penjual di stan tersebut, harga jeruk peras yang tinggi didasarkan pada kualitas bahan dan sistem harga seragam yang diterapkan oleh pemilik usaha.

“Memang semuanya di sini harganya 15 ribu, termasuk jeruk peras. Per cup pakai sunkis asli, gak ada campuran gula, makanya segitu,” terang Bagus saat ditemui pada Kamis (29/5/2025).

Ia mengungkapkan, dalam sehari bisa menghabiskan 100 kilogram jeruk sunkis dan meraup keuntungan hingga Rp 1 juta per hari. Jika akhir pekan, omzetnya bisa melonjak hingga Rp 3 juta.

Perbandingan dengan Stan Lain Bikin Publik Makin Kritis

Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan dua stan jeruk peras lainnya yang menawarkan produk sejenis dengan harga dan informasi yang lebih masuk akal. Salah satunya milik Rio (23), yang terletak di area belakang panggung utama. Ia menjual jeruk peras murni dalam berbagai ukuran: Rp 10 ribu untuk cup kecil 14oz, dan Rp 15 ribu untuk cup besar 18oz. Daftar harga yang dipasang juga lengkap dan mudah dipahami oleh pembeli.

“Kalau tanpa es memang beda harga, tapi semua ada di papan harga. Biar pembeli bisa milih dan gak bingung,” jelas Rio.

Rio juga menggunakan jeruk sunkis tanpa tambahan gula. Transparansi harga dan kualitas produk yang dijaga membuat stan miliknya tetap ramai pembeli, meski berada agak jauh dari pintu masuk utama.

Panitia Ambil Tindakan: Tegaskan Pentingnya Daftar Harga Jelas

Tingginya perhatian publik soal selisih harga ini langsung direspons oleh panitia Festival Kuno-Kini. Melalui pengumuman resmi, panitia meminta semua pelaku UMKM untuk memasang daftar harga dengan jelas, demi menjaga kepercayaan konsumen dan menciptakan iklim jual beli yang sehat.

“Kami tidak ingin pengunjung merasa dirugikan atau tertipu. Kami imbau semua stan mencantumkan daftar harga dengan rinci dan transparan,” tulis panitia dalam siaran tertulis, Jumat (30/5/2025).

Panitia juga membuka posko aduan di area tengah festival, dekat panggung utama. Pengunjung yang menemukan stan tanpa daftar harga atau mematok harga di luar kewajaran dipersilakan melapor langsung ke sekretariat.

UMKM Diimbau Menjaga Etika Jual Beli

Festival Kuno-Kini memang menjadi ajang emas bagi pelaku UMKM, tapi momen ini juga jadi cerminan bagaimana pelaku usaha harus menjaga etika dalam berdagang. Harga yang tidak sesuai, apalagi disertai informasi yang minim, berisiko mencoreng reputasi seluruh pelaku UMKM.

“Harusnya kita sebagai pedagang juga edukatif, jangan cuma ngejar untung. Festival ini bukan cuma soal dagang, tapi juga citra usaha kita ke masyarakat,” ungkap Rizka (34), pengunjung yang juga pelaku UMKM fashion di Kediri.

Dengan waktu pelaksanaan yang tinggal beberapa hari menuju puncak acara 1 Juni 2025, panitia berharap sisa pelaksanaan Festival Kuno-Kini bisa berlangsung lebih tertib, adil, dan memuaskan baik untuk pengunjung maupun pelaku UMKM.(RED.AL)

Isu Gaji Rp 8 Juta di Kopdes Merah Putih Dibantah Kemenkop UKM: Belum Ada Ketetapan Resmi

    


KEDIRI, mataperistiwa.my.id   – Ramai diberitakan di media sosial terkait besaran gaji fantastis pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang disebut mencapai Rp 8 juta per bulan, akhirnya mendapat tanggapan tegas dari pemerintah pusat. Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan.

Dalam pernyataannya kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025), Budi menegaskan bahwa hingga kini belum ada pembahasan resmi mengenai gaji untuk pengurus koperasi desa yang menjadi program unggulan presiden terpilih, Prabowo Subianto.

“Belum ada keputusan apa pun soal nominal gaji. Saat ini kami masih fokus pada proses seleksi pengurus dan penyusunan struktur kelembagaan yang sehat dan transparan,” ujar Budi.

Isu yang beredar di tengah masyarakat ini, menurutnya, berpotensi memicu kesalahpahaman dan menciptakan harapan keliru terhadap program Kopdes Merah Putih yang sebenarnya dirancang sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi desa, bukan ladang bagi-bagi jabatan bergaji besar.

Seleksi Ketat dan Antinepotisme

Dalam kesempatan tersebut, Budi juga menjelaskan bahwa proses seleksi pengurus koperasi akan sangat ketat dan berbasis pada rekam jejak keuangan. Salah satu syarat utama adalah harus lolos verifikasi SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) dari OJK. Tujuannya agar pengurus bebas dari masalah kredit macet atau catatan negatif di dunia keuangan.

“Kalau pengurusnya punya tunggakan atau rekam keuangan buruk, itu sangat berisiko bagi kelangsungan koperasi,” jelas Budi.

Selain itu, pemerintah juga secara tegas melarang keterlibatan kerabat dari kepala desa atau perangkat desa dalam kepengurusan koperasi. Larangan ini diberlakukan untuk mencegah praktik nepotisme yang selama ini kerap menjadi sumber persoalan di berbagai lembaga desa.

“Kalau ada hubungan keluarga dengan kepala desa atau perangkat desa, maka struktur koperasi itu bisa kami batalkan. Kita ingin koperasi yang profesional dan bersih,” tegas Budi di hadapan Komisi VI DPR RI.

Untuk memperkuat prinsip keadilan dan inklusivitas, komposisi pengurus koperasi wajib terdiri dari minimal lima orang dengan jumlah anggota ganjil. Posisi-posisi tersebut meliputi ketua, wakil ketua bidang usaha, sekretaris, bendahara, dan satu anggota tambahan.

Yang menarik, pemerintah juga mewajibkan adanya unsur perempuan dalam struktur pengurus sebagai upaya konkret mendukung kesetaraan gender dalam kepemimpinan desa.

Partisipasi Sukarela dan Insentif Ekonomi

Menteri Budi menekankan bahwa keikutsertaan masyarakat dalam Koperasi Desa Merah Putih bersifat sukarela. Tidak ada unsur paksaan atau keharusan mutlak bagi warga desa untuk bergabung. Namun, demi mendorong partisipasi aktif, pemerintah akan menawarkan sejumlah insentif menarik seperti potongan harga belanja atau layanan khusus bagi anggota koperasi.

“Koperasi ini dibangun dari semangat gotong royong dan inklusi ekonomi. Jadi, kami berharap masyarakat bisa terlibat aktif karena memang merasa diuntungkan, bukan karena disuruh atau dipaksa,” jelasnya.

Pemerintah juga akan memberi ruang kepada anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa) untuk ikut terlibat dalam kegiatan koperasi, meskipun kepala desa dan perangkat desa dilarang menjadi pengurus.

Menuju Koperasi Desa Modern yang Bebas Intervensi

Melalui aturan dan mekanisme yang ketat ini, pemerintah berharap agar Koperasi Desa Merah Putih benar-benar menjadi representasi koperasi modern yang akuntabel, terbuka, dan profesional.

“Program ini bukan untuk sekadar formalitas atau penyaluran dana. Kita ingin koperasi desa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat di tingkat akar rumput. Bebas dari intervensi politik dan jauh dari praktik curang,” tutup Budi.

Masyarakat diharapkan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang belum terkonfirmasi dan tetap mengikuti perkembangan resmi dari Kementerian Koperasi dan UKM. Pemerintah menegaskan, program ini adalah tonggak penting dalam mewujudkan kedaulatan ekonomi desa di era pemerintahan baru.(RED.AL)

Ruben Onsu Jalani Ibadah Haji Pertama Usai Masuk Islam, Suasana Haru Warnai Keberangkatannya

    


KEDIRI,    mataperistiwa.my.id– Presenter dan pengusaha ternama Ruben Onsu resmi berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini, menjadikan momen ini sebagai lembaran baru dalam hidup spiritualnya. Yang membuat keberangkatannya semakin menyentuh adalah kenyataan bahwa ini merupakan haji pertamanya setelah memeluk Islam pada Hari Raya Idulfitri 31 Maret 2025, hanya tiga bulan sebelumnya.

Melalui unggahan di media sosial pribadinya, Ruben membagikan kabar bahagia sekaligus penuh makna tersebut. Dalam postingannya, ia menulis, “Segala puji bagi Allah, izinkan saya memenuhi panggilan-Nya. Doakan saya, semoga perjalanan ini menjadi jalan menuju keimanan yang lebih kuat.”

Sebelum berangkat ke Tanah Suci, Ruben menggelar acara walimatus safar—tradisi pamitan dan doa menjelang perjalanan ibadah. Acara tersebut berlangsung dengan penuh khidmat dan haru, dihadiri oleh keluarga, sahabat terdekat, serta sejumlah tokoh dan artis seperti Inul Daratista, Ustaz Maulana, dan rekan-rekan selebritas lainnya. Tak ketinggalan, sejumlah anak yatim juga diundang untuk turut mendoakan keberangkatan Ruben.

Dalam sambutannya, Ruben menyampaikan tekadnya untuk menjalani ibadah haji dengan kesungguhan dan kerendahan hati. Ia bahkan secara khusus meminta kepada pihak penyelenggara untuk meniadakan agenda wisata religi yang biasa ada dalam paket perjalanan haji.

“Saya tidak ingin kehilangan fokus. Saya datang bukan untuk berwisata, tapi untuk beribadah. Saya ingin menyempurnakan rukun Islam dengan sepenuh jiwa,” ujarnya sambil menahan air mata.

Pada hari keberangkatan, suasana di bandara berubah menjadi lautan doa dan pelukan hangat. Ruben terlihat mengenakan pakaian ihram serba putih, wajahnya tenang namun matanya tampak berkaca-kaca. Tangis haru pecah ketika ia berpamitan kepada keluarga, sahabat, dan para pembimbing spiritualnya yang selama ini mendampingi perjalanannya mengenal Islam.

Momen paling emosional terjadi saat Ruben bersimpuh di kaki orangtua angkatnya, yang menjadi figur penting dalam proses hijrahnya. Ia menangis tersedu-sedu sambil mencium tangan dan memeluk mereka erat.

“Tanpa bimbingan mereka, mungkin saya tak akan sampai ke titik ini. Saya bersyukur Allah mempertemukan saya dengan orang-orang baik di jalan hijrah ini,” ucapnya.

Ruben juga mengaku bahwa keputusannya memeluk Islam adalah panggilan hati yang tak bisa dijelaskan dengan logika, tetapi begitu kuat ia rasakan sejak lama.

“Ini bukan sekadar perubahan keyakinan, ini adalah perubahan cara pandang hidup. Saya merasa dilahirkan kembali,” ungkap Ruben.

Perjalanan spiritual Ruben Onsu ini mendapat sambutan hangat dan dukungan luas dari masyarakat. Banyak warganet mengaku terharu dan mendoakan agar ibadah haji Ruben diterima serta menjadi pribadi yang lebih kuat dalam keimanan.

Kisah Ruben menjadi pengingat bahwa hidayah bisa datang kapan saja, dan ketika panggilan suci datang, yang diperlukan hanyalah keberanian untuk melangkah.(RED.AL)

Telur Ayam Omega vs Telur Kampung: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

    


KEDIRI, mataperistiwa.my.id  – Telur bukan sekadar bahan makanan murah meriah yang mudah ditemukan di pasar atau warung terdekat. Lebih dari itu, telur adalah sumber protein lengkap yang memiliki peran penting dalam menunjang kebutuhan gizi sehari-hari masyarakat Indonesia.

Namun, di antara banyak jenis telur, dua jenis yang sering menjadi perbincangan karena nilai gizi dan keunggulannya adalah telur ayam omega dan telur ayam kampung. Meski sama-sama dianggap lebih sehat dibandingkan telur ayam ras biasa, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam kandungan nutrisi, cara produksi, serta manfaat bagi kesehatan.

Telur Ayam Omega: Kaya Omega-3 dan Vitamin D

Telur ayam omega diperoleh dari ayam yang diberi pakan khusus tinggi kandungan asam lemak omega-3, seperti biji chia, biji rami, atau minyak ikan. Kandungan ini sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung, menurunkan kolesterol jahat, serta membantu fungsi otak dan suasana hati.

Selain omega-3, telur ini juga mengandung vitamin D dalam kadar tinggi. Vitamin D dikenal penting dalam pembentukan tulang yang kuat, mencegah osteoporosis, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Salah satu ciri khas telur ayam omega adalah warna kuning telurnya yang cenderung oranye cerah—sebuah indikasi tingginya kandungan nutrisi. Ukurannya pun relatif lebih besar, dengan cangkang tebal dan warna cokelat tua yang tampak premium.

Meski harganya lebih mahal dibandingkan telur biasa, banyak konsumen yang rela mengeluarkan uang lebih demi manfaat kesehatannya. Telur ini juga sangat cocok untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil, hingga lansia yang membutuhkan asupan gizi lebih kompleks.

Telur Kampung: Alami, Gurih, dan Tinggi Protein

Sementara itu, telur ayam kampung berasal dari ayam yang dipelihara secara tradisional, biasanya dibiarkan hidup bebas dan diberi pakan alami seperti dedaunan, biji-bijian, hingga serangga kecil. Metode ini membuat kualitas telur lebih alami, rasa lebih gurih, dan teksturnya padat.

Telur kampung dikenal memiliki kadar protein yang tinggi serta lemak jenuh baik yang berguna untuk stamina tubuh. Cangkangnya berwarna putih dengan ukuran yang lebih kecil dan bentuk agak kerucut—menjadi ciri khas yang mudah dikenali.

Dari segi rasa, banyak yang menilai telur kampung lebih ‘enak’ dan cocok digunakan dalam masakan rumahan maupun kuliner tradisional. Tak heran jika telur kampung masih menjadi primadona di kalangan ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner lokal.

Namun karena produksinya lebih lambat dan proses pemeliharaannya lebih rumit, harga telur kampung juga cenderung lebih mahal di pasaran.

Mana yang Lebih Baik?

Tak bisa disimpulkan secara mutlak bahwa satu lebih baik dari yang lain, karena semuanya tergantung pada kebutuhan dan tujuan konsumsi. Bila mengutamakan manfaat kesehatan jantung dan fungsi otak, maka telur omega bisa jadi pilihan tepat. Namun, jika mencari telur dengan cita rasa alami dan protein tinggi, maka telur kampung adalah jawabannya.

Ahli gizi juga menyarankan agar masyarakat tidak terpaku pada satu jenis telur saja. Mengonsumsi kedua jenis telur ini secara bergantian dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh secara menyeluruh.

"Yang terpenting adalah cara pengolahan dan penyimpanan. Telur sebaiknya dimasak dengan suhu sedang dan tidak terlalu lama, agar kandungan gizi seperti vitamin dan omega-3 tidak rusak," ujar seorang ahli gizi di RSUD Gambiran Kota Kediri.

Penyimpanan telur pun sebaiknya dilakukan di tempat sejuk dan tidak lembap agar kesegarannya terjaga. Telur yang sudah retak atau berbau sebaiknya tidak dikonsumsi karena bisa berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.

Kedua jenis telur ini memang berbeda, tetapi sama-sama memberikan kontribusi besar terhadap pola makan sehat masyarakat. Dengan konsumsi yang tepat dan bijak, telur bisa menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat yang murah, praktis, dan bergizi.

"Jadi, tak perlu bingung memilih antara telur ayam omega atau telur kampung. Keduanya sehat, selama dikonsumsi dalam jumlah wajar dan diolah dengan benar," tutup ahli gizi tersebut.(RED.AL)

Diva Larasati, Karateka Muda Asal Kediri Siap Bawa Pulang Emas di Porprov Jatim 2025

    


KEDIRI,  mataperistiwa.my.id  – Tekad kuat dan semangat pantang menyerah membawa Diva Larasati, 20 tahun, melangkah lebih jauh di dunia olahraga karate. Mahasiswi asal Kabupaten Kediri ini kembali dipercaya untuk mewakili daerahnya dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 yang akan digelar di Malang.

Diva akan turun di cabang olahraga karate, cabor yang sudah digelutinya sejak remaja. Tahun ini menjadi penampilan keempatnya di ajang Porprov, dan ia ditargetkan menyabet medali emas untuk Kabupaten Kediri.

“Tahun ini targetnya emas, semoga bisa tercapai,” ujar gadis yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya Malang, Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Vokasi.

Di balik kematangan teknik dan prestasinya yang mentereng, ternyata perjalanan Diva di dunia karate berawal dari hal tak terduga. Ia mengaku mulai menekuni olahraga bela diri ini karena rasa bosan pada kegiatan menari dan fashion show yang dulu digelutinya sejak kecil.

“Awalnya iseng aja, capek nari terus. Tapi dulu sempat nggak disetujui orang tua karena aku anak tunggal dan mereka takut aku cedera,” cerita Diva.

Namun keberuntungan berpihak padanya. Hanya dalam tiga bulan latihan, Diva berhasil membawa pulang medali juara dalam ajang Porkab (Pekan Olahraga Kabupaten). Momen itu menjadi titik balik, di mana orang tuanya mulai memberi dukungan penuh.

Kini, Diva telah mengoleksi berbagai prestasi dari tingkat daerah hingga nasional. Namun, jalan panjang menjadi atlet tak selalu mulus. Terlebih saat memasuki dunia kuliah, ia sempat goyah, merasa ragu bisa menyeimbangkan jadwal kuliah dan latihan.

“Sempat bingung juga, apalagi awal-awal kuliah tuh. Tapi ternyata di kampus ada UKM karate, ya udah aku lanjut aja,” ungkapnya.

Meski begitu, tantangan baru tetap menghampiri. Jadwal kuliah yang padat kerap bertabrakan dengan waktu latihan. Diva mengaku sempat merasa kewalahan. Namun dorongan dari orang tua dan teman-teman selalu mampu menyemangatinya kembali.

“Kadang memang pengen nyerah, tapi inget support dari keluarga, terutama orang tua yang dari awal sudah percaya sama aku,” ucapnya sambil tersenyum.

Selain karate, Diva juga punya cita-cita lain yang ingin diwujudkan. Ia berencana mendaftar menjadi anggota kepolisian usai menyelesaikan studinya di bangku kuliah. Karate menjadi bekal mental dan fisik yang ia yakini bisa mendukung mimpinya menjadi seorang Polwan.

“Rencananya setelah lulus, aku mau istirahat dulu dari karate dan coba daftar Polwan. Itu impian aku dari dulu,” tutur gadis yang dikenal disiplin dan punya semangat juang tinggi itu.

Keikutsertaan Diva dalam Porprov 2025 bukan sekadar tentang meraih medali. Lebih dari itu, ini adalah wujud dedikasi dan kerja keras seorang anak muda yang terus berjuang demi mimpi dan kebanggaan daerah.(RED.AL)

Kapan Waktu yang Tepat Gunakan Serum? Ini Kombinasi Aman untuk Kulit Lebih Sehat dan Glowing

    


KEDIRI, mataperistiwa.my.id  – Dalam dunia perawatan kulit, serum kini menjadi salah satu produk andalan yang tak bisa dilewatkan. Formulanya yang ringan namun kaya akan bahan aktif menjadikan serum pilihan utama bagi mereka yang ingin merawat kulit secara intensif dan efektif.

Namun, tidak sedikit orang masih bingung kapan sebaiknya serum digunakan dan bagaimana cara memadukan beberapa serum sekaligus tanpa menimbulkan efek samping. Terutama bagi pemula, salah kombinasi bisa menyebabkan iritasi atau malah memperparah kondisi kulit.

“Serum sebaiknya digunakan setelah toner dan sebelum pelembap. Gunakan pagi dan malam sesuai kebutuhan kulit, dan jangan lupa perhatikan kandungan di dalamnya,” ujar seorang praktisi kecantikan di Kediri.

Beberapa kombinasi serum ternyata bisa saling melengkapi dan memberikan hasil yang maksimal jika digunakan dengan cara yang tepat. Berikut kombinasi kandungan serum yang bisa kamu pertimbangkan:

✅ Hyaluronic Acid + Retinol

Pasangan ini ibarat keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan. Retinol bekerja mempercepat regenerasi kulit dan menyamarkan kerutan, sementara hyaluronic acid menjaga kelembapan kulit agar tetap terhidrasi dan tidak iritasi. Cocok untuk pemilik kulit kering atau mulai mengalami tanda penuaan.

✅ Vitamin C + Vitamin E

Kombinasi ini terkenal sebagai antioksidan super. Vitamin C mencerahkan dan melindungi kulit dari radikal bebas, sementara vitamin E menenangkan dan menambah daya tahan kulit. Efeknya? Kulit tampak lebih cerah, segar, dan sehat.

✅ Niacinamide + Glycolic Acid

Untuk kamu yang memiliki pori-pori besar dan kulit kusam, ini adalah kombinasi jitu. Glycolic acid mengeksfoliasi permukaan kulit, sedangkan niacinamide membantu menenangkan dan memperbaiki skin barrier. Gunakan bertahap agar kulit tidak kaget.

✅ AHA + BHA

Gabungan AHA dan BHA merupakan senjata ampuh untuk eksfoliasi mendalam. AHA bekerja di permukaan kulit, sementara BHA masuk ke dalam pori-pori untuk membersihkannya. Tapi hati-hati, jangan terlalu sering dipakai agar kulit tidak over-exfoliate.

✅ Glycolic Acid + Hyaluronic Acid

Setelah eksfoliasi dengan glycolic acid, penting menjaga kelembapan kulit dengan hyaluronic acid. Kombinasi ini ideal untuk perawatan mingguan yang membuat kulit lebih cerah, lembut, dan terhidrasi.

✅ Vitamin C + Ferulic Acid

Ferulic acid membantu menstabilkan vitamin C dan meningkatkan efektivitasnya. Kombinasi ini sangat baik digunakan pagi hari untuk perlindungan dari polusi dan sinar UV, terutama jika kamu sering beraktivitas di luar ruangan.

✅ Niacinamide + Retinol

Ingin perawatan anti-aging yang lebih lembut? Campuran niacinamide dan retinol bisa jadi pilihan. Niacinamide membantu mengurangi iritasi dari retinol, sekaligus menenangkan dan memperkuat pelindung alami kulit.

✅ Niacinamide + Salicylic Acid

Buat kamu yang punya kulit berminyak dan berjerawat, ini bisa jadi andalan. Salicylic acid membersihkan pori-pori secara menyeluruh, sementara niacinamide mengurangi kemerahan dan inflamasi. Kulit pun lebih bersih dan tenang.

Sebelum mencoba kombinasi serum, kamu perlu tahu satu hal penting: “Setiap kulit punya kebutuhan yang berbeda. Jangan hanya ikut tren, tapi pahami reaksi kulitmu,” pesan seorang ahli kecantikan lokal.

Gunakan satu kombinasi dalam satu waktu, lalu amati reaksi kulit selama beberapa hari. Jika terjadi iritasi seperti perih, kemerahan, atau kering berlebihan, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dermatolog.

Ingat, kunci perawatan kulit bukan hanya pada produk, tetapi juga konsistensi dan gaya hidup sehat. Konsumsi air putih cukup, tidur cukup, serta jauhi stres bisa jadi pendukung perawatanmu dari dalam.

Dengan memahami kombinasi serum yang tepat dan waktu penggunaan yang pas, kulit glowing bukan sekadar mimpi, tapi bisa jadi kenyataan.(RED.AL)