Selasa, 28 Januari 2025

Polres Blitar Beri Layanan Trauma Healing untuk Keluarga Korban Mutilasi Koper Merah

 


BLITAR, mataperistiwa.com  – Polres Blitar Polda Jawa Timur akan memberikan layanan trauma healing bagi keluarga korban mutilasi di Blitar.

Hal ini menunjukkan wujud simpati dan kepedulian Polres Blitar Polda Jatim terhadap keluarga korban kasus mutilasi yang menggemparkan masyarakat beberapa waktu lalu.

Diharapkan dengan Trauma healing itu dapat mendukung pemulihan mental dan emosional keluarga korban.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman saat bersama jajarannya takziah ke rumah duka keluarga Uswatun Khasanah di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum.

Dalam kesempatan itu, AKBP Arif menyampaikan duka kepada keluarga Uswatun. 

Tak hanya itu, Kapolres Blitar itu tampak menghibur dua anak almarhumah Uswatun. 

AKBP Arif juga menyerahkan bantuan kepada keluarga korban sebagai bentuk kepedulian dan dukungan moral.

Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab sosial Polri dalam mendampingi masyarakat, khususnya keluarga yang terdampak langsung oleh tragedi tersebut. 

“Kami hadir untuk memberikan dukungan moral dan psikologis kepada keluarga korban. Kami memahami betapa beratnya beban yang mereka tanggung, dan kami ingin memastikan mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi cobaan ini,” ujar AKBP Arif Fazlurrahman.

Selain itu, Polres Blitar Polda Jatim juga membuka ruang konsultasi bagi masyarakat yang membutuhkan pendampingan psikologis, terutama terkait kasus-kasus yang berdampak besar pada kesehatan mental.

“Kami berharap keluarga korban dapat perlahan-lahan bangkit dan menjalani kehidupan dengan lebih baik,” tambah Kapolres Blitar.

Kasus mutilasi ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keamanan lingkungan dan meningkatkan kewaspadaan. 

Polres Blitar Polda Jatim terus mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hal-hal mencurigakan demi mencegah terjadinya tindakan kriminal serupa di masa depan. (Red.AL)

Petugas Satresnarkoba Polres Kediri Tangkap Pengedar Pil Dobel L di Kecamatan Pare


mataperistiwa.com - Petugas Buser Satresnarkoba Polres Kediri menangkap seorang pria diduga mengedarkan narkoba. Ia berinisial AS (44) asal Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

Penangkapan terduga pelaku ini berawal didapat dari informasi masyarakat yang resah maraknya peredaran narkoba. Petugas kemudian melakukan serangkaian penyelidikan. 

Alhasil, petugas mendapati salah seorang yang mencurigakan yakni AS. Petugas kemudian mendatangi rumah terduga pelaku itu. 

"Pada saat dilakukan penggeledahan dirumah terduga pelaku AS ditemukan barang bukti berupa narkoba jenis pil dobel L sebanyak 53 butir pil dobel L dalam 1 botol plastik warna putih," kata Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto S.H., S.I.K, melalui Kasi Humas Polres Kediri AKP Sriati, Senin 27 Januari 2025.

Disampaikan AKP Sriati, petugas pada saat menemukan barang bukti tersebut terduga pelaku tidak berkutik. Selain itu turut diamankan satu ponsel milik terduga pelaku sebagai sarana transaksi peredaran narkoba

"Terduga pelaku saat diinterogasi mengaku mengedarkan pil dobel L 15 butir seharga Rp50 ribu," ucap AKP Sriati.(Red.AL)

Senin, 27 Januari 2025

Libur Panjang, Simpang Mengkreng Kediri Tetap Landai: Rekayasa Lalu Lintas dan Tim Gabungan Siaga


Kediri, mataperistiwa.com - Libur panjang, arus lalu lintas mudik di Simpang Mengkreng, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri terpantau landai. Meski demikian, petugas kepolisian tetap mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan volume kendaraan.

Kasat Lantas Polres Kediri AKP I Made Jata Wiranegara, S.I.K., M.Si melalui Kanit Turjagwali Iptu Sujadhi, S.H. mengatakan, arus lalu lintas di Simpang Mengkreng masih terpantau landai. Antrean kendaraan memang sempat terjadi, namun tidak terlalu signifikan.

“Situasi saat ini masih landai, arus lalu lintas masih lancar,” kata Sujadhi di Pos Mengkreng hari ini, Senin, (27/1/2025).

Sujadhi menjelaskan bahwa pihaknya telah melaksanakan tindakan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan volume kendaraan. Selain melaksanakan Koordinasi dengan Polres tetangga dalam hal ini Satlantas Nganjuk dan Satlantas Jombang rekayasa lalu lintas akan diterapkan di beberapa titik.

“Berdasarkan evaluasi kami, situasi landai ini juga karena dilakukannya rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan di satu titik,” jelasnya.

Antisipasi lain yang dilakukan oleh Sat Lantas Polres Kediri adalah dengan melibatkan Tim Kontijensi gabungan dari Satlantas Polres Kediri, Nganjuk dan Jombang.

“Setiap hari Tim Kontijensi Satlantas Polres Kediri, Nganjuk dan Jombang melaksanakan Apel bersama di Mengkreng selanjutnya menentukan Cara Bertindak manakala ada peningkatan Arus Lalu Lintas baik dari Jombang, Kediri maupun Nganjuk, yang dimulai dari Sabtu 25 Januari 2025 kemarin.” Terangnya.

Tak hanya itu Kanit Turjagwali Polres Kediri juga berpesan agar pengguna jalan tetap mematuhi aturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan di jalan.

“Kami imbau kepada para pengguna jalan agar tetap mematuhi aturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan.” Imbuh Iptu Sujadhi.(Red.AL)

Bu Bhabin Polres Ngawi Ngajar Ngaji Bangun Moral Generasi Sejak Dini

 


NGAWI,  mataperistiwa.com - Melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, demi menjaga harkamtibmas yang kondusif, merupakan tugas pokok Polri. 

Namun, ada hal berbeda yang dilakukan oleh Polwan Polres Ngawi Polda Jatim dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Polwan satu ini adalah Bripka Sri Wahyuningsih, S.Pd., yang merupakan Bhabinkamtibmas Desa Tambakromo Polsek Geneng Polres Ngawi Polda Jatim 

Kegiatan yang dilakukan adalah menjadi guru mengaji bagi anak-anak di desa binaannya, yakni di Dsn. Tambakromo 3 Desa Tambakromo Kec. Geneng Kab. Ngawi.

Awal mulanya, saat Bripka Wahyuni menjalankan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas, dengan sambang di desa binaannya. Salah satunya berkunjung ke masjid yang ada.

"Saat sambang sore hari, Saya melihat aktifitas anak-anak belajar mengaji di masjid," kata polwan yang memiliki dua putri ini, Sabtu (25/1).

Saat itu, ia mendapatkan tawaran dari Ustadz Mahfud yang merupakan penanggung jawab TPA (Taman Pendidikan Alqur'an) Baitul Muttaqin, untuk bisa mendampingi dan mengajar mengaji anak-anak, bila memiliki waktu longgar dan tidak mengganggu dinasnya 

Akhirnya, tawaran itu diterima Bripka Sri Wahyuni dan mulai mengajar sejak Oktober 2024 saat senggang, setelah selesai berdinas.

"Saya terima dan mulai mengajar anak-anak mengaji, asalkan tidak berbenturan dengan tugas dinas,” ucapnya.

Di sisi lain, ada kendala ketika pelajaran, karena anak-anak kadang capek dan mengantuk. 

Maka cara jitu yang dilakukan adalah memberi pertanyaan dan memberi hadiah bagi yang bisa menjawab. 

Hal ini dilakuksn agar anak-anak lebih semangat dalam belajarnya.

Bripka Wahyuni memilih, ketika mengajar memakai seragam dinas kepolisian, hal ini sebagai cara untuk pendekatan kepada mereka agar tidak takut kepada Polisi, yang tugasnya adalah melindungi, melayani, dan mengayomi warganya.

“Alhamdulillah, respon anak-anak sangat senang sekali ketika saya mengajar pakai seragam dinas,” tambahnya.

Dalam mengajar ngaji tidak dilakukan setiap hari, melainkan sebulan dua kali pertemuan, dipilih hari Jumat.

"Bagi saya, bisa menjadi guru ngaji sangat bangga sekali karena bisa memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat sekali,” lanjut Polwan asli Ponorogo ini.

Dia harus membagi waktu dinas pekerjaannya, mengajar anak-anak ngaji, hingga bertemu keluarga. 

Selain itu, Polwan yang bersuamikan Polri ini juga sering berkomunikasi dengan pengurus masjid maupun guru ngaji di sana  apabila tidak mengajar.

Ia menyampaikan bahwa tidak pernah menerima gaji ataupun bayaran dalam mengajar ngaji ataupun memberikan ilmu tentang agama Islam kepada anak-anak. 

Pasalnya, Bripka Wahyu memilih hanya menjadi seorang relawan yang dapat membantu seperti halnya mengajar ngaji di desa binaannya.

Bahkan, ia juga menginginkan apa yang disampaikannya ketika mengajar bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi anak-anak untuk ke depannya.

“Harapannya, agar anak-anak tetap semangat untuk belajar dalam mencari ilmu dan menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membanggakan orang tua, bangsa, dan negara,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah oleh media, Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, S.H., S.I.K., M.H., memberikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Bripka Sri Wahyuni, dalam membangun moral generasi bangsa sejak dini dan berharap agar kegiatan seperti ini dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

“Terima kasih atas inisiatif dan inovasinya, terus pertahankan dan tingkatan untuk berbuat hal-hal baik seperti ini. Mudah mudahan apa yang dilakukan Bripka Wahyuni ini dapat di tiru Anggota yang lain,” ujarnya. (Red.AL)

Polres Probolinggo Berhasil Gagalkan Pendistribusian 2 Ton Pupuk Bersubdi Secara Ilegal


PROBOLINGGO, mataperistiwa.com  - Anggota gabungan dari Polsek Besuk dan Satreskrim Polres Probolinggo Polda Jatim berhasil menggagalkan pendistribusian pupuk bersubsidi jenis urea, pada Kamis (23/1/2025) malam. 

Sebanyak 40 karung atau kurang lebih 2 ton pupuk bersubsidi jenis urea itu diamankan saat melintas di wilayah hukum Polsek Besuk sekitar pukul 23.00 WIB. 

Saat diamankan ketika melintas di jalan raya Kecamatan Besuk, puluhan pupuk bersubsidi itu selanjutnya dibawa ke Polsek setempat beserta dengan mobil pikap, dan 3 orang yang terlibat dalam pendistribusian ilegal tersebut. 

"Sekarang masih dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik Tipidter," kata Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Putra Adi Fajar Winarsa saat konferensi pers di Mapolres Probolinggo, Jum'at (24/1/2025). 

Dari tiga orang yang diamankan, AKP Putra menambahkan bahwa dua orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan satu orang lainnya, masih dijadikan sebagai saksi. 

"Hingga kini kami masih melakukan pemeriksaan intensif kepada dua tersangka yang diamankan, untuk hasilnya akan kami sampaikan lebih lanjut," ucap Kasat Reskrim. (Red.AL)

Gercep Polda Jatim Berhasil Amankan Tersangka dan Ungkap Motif Mutilasi Wanita Asal Blitar

 


SURABAYA,  mataperistiwa.com - Misteri kematian Wanita asal Blitar, yang jenazahnya ditemukan warga Ngawi dalam koper merah, kini telah terungkap.

Gerak cepat ( Gercep) tim gabungan kepolisian dari Ditreskrimum Polda Jatim dan jajaran Satreskrim akhirnya selang 3 hari pasca ditemukan mayat, pihak kepolisian berhasil mengamankan terduga pelaku.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto saat konferensi pers di Gedung Bidhumas Polda Jatim, Senin (27/1).

"Terduga pelaku yang diamankan petugas adalah inisial A yang mengaku suami siri korban,"ujar Kombes Pol Dirmanto.

Di kesempatan yang sama, Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman mengatakan, pembunuhan keji ini dilakukan di salah satu hotel di Kediri Jawa Timur.

Pelaku telah merencanakan korban dimasukkan dalam koper, namun rupanya tidak muat.

"Karena awalnya korban akan dimasukkan utuh di koper, tapi karena tidak cukup, jadi dimutilasi," kata Kombes Farman.

Awal dari kejadian pembunuhan itu bermula dari terduga pelaku dan korban chek in di sebuah hotel yang ada di wilayah Kediri pada tanggal 19 Januari 2025 malam.

"Berdasarkan pengakuan tersangka A ini, ada percekcokan dan terjadi korban dicekik oleh yang bersangkutan sehingga meninggal dunia," terang Kombes Farman.

Setelah meninggal dunia, pelaku merasa kebingungan dan mulai berpikir untuk membuang mayat yang sudah dibunuh.

"Caranya pertama menyiapkan koper, diambil di rumah, kemudian menyiapkan beberapa barang yang dibutuhkan. Plastik, lakban, pisau. Pisau beli di salah satu tempat," terang Kombes Farman.

Kemudian, pada 20 Januari 2025 dini hari, pelaku lalu melakukan aksinya melakukan mutilasi diawali kepala korban. 

Diupayakan masuk tetapi gak cukup, kemudian, pelaku memutilasi lagi tubuh Uswatun dari kaki kiri sampai batas paha. 

"Dimasukkan lagi ke koper, namun tidak muat, baru terakhir betis yang dimutilasi, lalu merencanakan membuang potongan, baik itu kepala maupun kaki,"terang Kombes Farman.

Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka A yang mengaku suami siri korban ini, disebutkan aksi itu sudah direncanakan sebelumnya.

Tersangka mengaku sakit hati dan cemburu karena tersangka sempat memergoki korban memasukan laki - laki ke kamar kos nya.

"Perlu kami sampaikan kejadian sebenarnya sudah direncanakan pelaku jauh hari. Itu mengapa pelaku mengajak bertemu korban di hotel wilayah Kediri," ujar Kombes  Farman.

Tersangka akan dikenakan Pasal 340 KUHP Subsider 338 KUHP lebih Subsider 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Sebelumnya, warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi menemukan mayat dalam koper besar di tumpukan sampah, Kamis (23/1/2025).

Penemuan ini dilaporkan Yusuf Ali, warga setempat, yang membuka koper tersebut tanpa kepala dan dua kaki. 

Lalu Polres Ngawi Polda Jatim segera melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa mayat tersebut adalah mayat wanita asal Blitar Jawa Timur. (Red.AL)

Buruh Serabutan di Kediri Ditangkap, Diduga Edarkan Pil Dobel L

  


KEDIRI,  mataperistiwa.com - Seorang pemuda bekerja buruh serabutan ditangkap petugas Buser Satresnarkoba Polres Kediri di wilayah Dusun Kecik, Desa Keling Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. 

Pemuda berinisial MED (21) asal Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri ini ditangkap petugas diduga mengedarkan narkoba jenis pil dobel L. 

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto S.H., S.I.K, melalui Kasi Humas Polres Kediri AKP Sriati menuturkan dari tangan terduga pelaku itu diamankan barang bukti puluhan butir pil dobel L. 

"Diamankan 34 butir pil dobel L dibungkus di dalam rokok," tutur AKP Sriati, pada Minggu, 26 Januari 2025. 

Kemudian petugas mengamankan terduga pelaku MED diamankan wilayah Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.

"Ya pada saat dilakukan penggeledahan terhadap MED ditemukan barang bukti tersebut," jelasnya. 

Ditambahkan AKP Sriati, dari pengakuan terduga pelaku MED, membeli pil dobel L dari pelaku DCM sebanyak 50 butir dengan harga Rp100 ribu.

"Diduga terduga pelaku MED ini mengedarkan lagi dan lainnya dikonsumsi sendiri," tambah AKP Sriati. (Red.AL)

Polri: Waspadai Penipuan Online Berkedok Investasi, Jangan Jadi Korban!

   


Jakarta, mataperistiwa.com  – Kasus penipuan online dengan modus investasi semakin marak dan meresahkan masyarakat. Salah satu yang kini sedang menjadi perhatian adalah penipuan berkedok trading cryptocurrency melalui platform palsu. Hingga saat ini, platform tersebut dilaporkan telah menelan banyak korban dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.

Modus operandi pelaku dimulai dari penyebaran tautan di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Setelah itu, korban diarahkan untuk bergabung dalam grup WhatsApp yang menyamar sebagai forum edukasi investasi. Di grup tersebut, korban diberikan edukasi palsu oleh seseorang yang mengaku sebagai "profesor", dengan iming-iming keuntungan besar dari investasi cryptocurrency dan trading saham.

Tahap Penipuan:

1. Penargetan: Pelaku mengidentifikasi korban potensial melalui media sosial.

2. Membangun Kepercayaan: Edukasi investasi diberikan dengan data palsu yang meyakinkan.

3. Eksekusi Penipuan: Korban mulai diminta mentransfer dana ke akun yang mencurigakan.

4. Penipuan Lanjutan: Saat korban mencoba menarik dana, mereka diminta membayar biaya tambahan untuk proses "verifikasi".

5. Menghilang: Pelaku memutus kontak dan menghilangkan jejak.

Banyak korban yang akhirnya kehilangan seluruh dana mereka setelah aplikasi palsu menunjukkan nilai investasi yang terus naik, namun uang tidak bisa ditarik. Bahkan, ada yang menerima dokumen palsu dari lembaga keuangan luar negeri, yang seolah-olah memvalidasi transaksi mereka.

Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, memberikan himbauan keras kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap penipuan online ini.

"Kami meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Lakukan verifikasi menyeluruh terhadap platform atau aplikasi yang digunakan. Pastikan bahwa platform tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga resmi lainnya," ujar Brigjen Trunoyudo.

Beliau juga menambahkan bahwa masyarakat perlu berhati-hati terhadap tautan mencurigakan di media sosial.

"Penjahat online biasanya menggunakan trik manipulasi psikologis untuk membuat korban percaya, seperti memberikan tekanan waktu atau godaan hadiah besar. Jika ragu, jangan klik tautan atau transfer uang ke rekening yang tidak jelas," tambahnya.

Tips Menghindari Penipuan Online:

1. Verifikasi Legalitas: Periksa apakah aplikasi atau platform terdaftar di OJK atau lembaga resmi lainnya.

2. Jangan Klik Tautan Sembarangan: Hindari mengklik tautan yang mencurigakan di media sosial atau email.

3. Waspadai Edukasi Palsu: Jangan mudah percaya pada grup WhatsApp atau forum edukasi yang tidak jelas asal-usulnya.

4. Periksa Rekening: Jika melakukan transfer dana, pastikan rekening tujuan adalah milik lembaga resmi, bukan perseorangan atau perusahaan abal-abal.

5. Lapor jika Menjadi Korban: Jangan ragu melapor ke pihak berwajib jika Anda menjadi korban. Polri akan membantu mengusut tuntas kasus ini.

Polri mengingatkan masyarakat bahwa pelaku penipuan online sering kali menggunakan identitas palsu dan menyamarkan jejak mereka dengan cara profesional. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dan cerdas dalam mengelola investasi online.

Sebagai bentuk komitmen Polri dalam memberantas penipuan online, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri sebelumnya telah berhasil mengungkap sejumlah kasus besar selama dua tahun terakhir, termasuk:

1. Polri dan Polisi Jepang Ungkap Kejahatan Siber Peretas Kartu Kredit (2023):

Polri dan Kepolisian Jepang bekerja sama mengungkap kejahatan tindak pidana peretasan kartu kredit dengan melakukan transaksi elektronik di beberapa marketplace yang ada di Jepang dengan kerugian total mencapai Rp128 miliar dengan korban tersebar di 70 negara.

2. Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Paruh Waktu (2024):

Pada Juli 2024, Dittipidsiber berhasil membongkar jaringan penipuan internasional yang menggunakan modus lowongan kerja palsu. Kasus ini menyebabkan kerugian total sekitar Rp1,5 triliun, dengan korban di Indonesia mencapai 823 orang. Polisi menetapkan tiga tersangka, termasuk seorang warga negara asing.

3. Penipuan oleh lima tersangka kasus penipuan siber (2024) :

Polri berhasil membekuk lima tersangka kasus penipuan dengan skema Business Email Compromised atau BEC yang mengakibatkan kerugian sebanyak Rp32 miliar. Dua dari lima tersangka merupakan warga negara asing yang berasal dari Nigeria.

Masyarakat diimbau untuk segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan atau telah menjadi korban dari platform investasi online. Kecepatan pelaporan sangat penting agar pelaku dapat segera diungkap dan korban tidak semakin banyak.

"Mari bersama kita tingkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan siber demi menciptakan ruang digital yang aman dan bebas dari penipuan," tutup Brigjen Trunoyudo.(Red.AL)

Wakaops Damai Cartenz-2025 Berbagi Keceriaan dengan Anak-Anak Yalimo

  


Papua, mataperistiwa.com  – Dalam Operasi Damai Cartenz, Wakaops Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga menunjukkan sisi humanisnya dengan bercengkerama bersama anak-anak di Mako Polres Yalimo, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Kamis (25/01). Momen penuh kehangatan ini terjadi ketika Kombes Adarma mengajak anak-anak setempat menikmati tayangan edukatif melalui gawai elektronik yang dipinjamkannya.

Anak-anak terlihat antusias mengerumuni gawai tersebut, menghabiskan waktu bersama menikmati tayangan yang disuguhkan. Dalam suasana penuh keceriaan ini, Kombes Adarma tak hanya berbagi kebahagiaan, tetapi juga menyampaikan pesan moral kepada generasi muda Kabupaten Yalimo.

"Anak-anak adalah masa depan bangsa. Saya berharap mereka terus giat belajar, meraih cita-cita, dan kelak menjadi kebanggaan bagi agama, orang tua, bangsa, dan negara," ujar Kombes Adarma.

Sebagai bagian dari Operasi Damai Cartenz-2025, kegiatan ini mencerminkan pendekatan humanis yang menjadi salah satu pilar utama operasi untuk menciptakan kedamaian di Papua. Kombes Adarma juga menegaskan pentingnya membangun kedekatan dengan masyarakat, terutama anak-anak, agar tumbuh rasa saling percaya antara aparat keamanan dan masyarakat.

"Kami ingin menunjukkan bahwa kami tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak sebagai generasi penerus Papua. Mereka harus merasakan kehadiran kami sebagai sahabat yang selalu mendukung," tambahnya.

Kegiatan semacam ini diharapkan mampu membangun hubungan yang harmonis antara aparat keamanan dan masyarakat Papua, sehingga kepercayaan terhadap pemerintah dan upaya menciptakan kedamaian dapat semakin meningkat.

Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan ini pun tampak senang dan termotivasi. "Saya ingin menjadi polisi seperti bapak," ujar salah satu anak dengan wajah berseri-seri.

Operasi Damai Cartenz-2025 terus berkomitmen untuk mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis demi menciptakan suasana yang kondusif di wilayah Papua. Kombes Adarma menutup kegiatan tersebut dengan doa dan harapan besar untuk masa depan cerah anak-anak Papua.(Red.AL)

Minggu, 26 Januari 2025

Polsek Pagu Berikan Edukasi Peringatan Isra' Mi'raj kepada Siswa RA Purwaninda

  


KEDIRI,  mataperistiwa.com – Dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Polsek Pagu bersama RA Purwaninda Pagu melaksanakan kegiatan edukasi kepada siswa-siswi di Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Sabtu (25/1/2025). 

Kapolsek Pagu AKP Bambang Kurniawan, S.H. melalui anggotanya, menyampaikan edukasi kepada siswa-siswi mengenai nilai-nilai keagamaan dan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.

Dalam acara tersebut, Kepala Sekolah RA Purwaninda Pagu, Nur Bayati, S.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas keterlibatan Polsek Pagu. 

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Polsek Pagu dalam kegiatan ini. Kehadiran Polri memberikan dampak positif bagi siswa, baik dari segi edukasi maupun citra baik institusi di mata masyarakat,” ungkapnya.  

Sementara Kapolsek Pagu mengatakan, “Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai agama sejak dini kepada anak-anak, sekaligus mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat melalui pendidikan."

Kegiatan yang melibatkan guru-guru dan siswa RA Purwaninda Pagu ini berjalan lancar dan penuh antusiasme. 

Selain memperingati Isra' Mi'raj, kegiatan ini juga menjadi momentum menjalin kemitraan yang erat antara Polsek Pagu dengan lembaga pendidikan di wilayah hukum Polres Kediri.(Red.AL)

Long Weekend, Polres Pasuruan Siagakan Personel Pengamanan di Lokasi Wisata

  


PASURUAN,  mataperistiwa.com – Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan, S.I.K., M.Tr.Opsla, memberikan atensi penuh di sejumlah objek wisata di Kabupaten Pasuruan selama libur panjang (long weekend) pada akhir bulan Januari 2025.

Polres Pasuruan jajaran Polda Jatim ini juga telah menerjunkan sejumlah personel di beberapa lokasi wisata dan jalur yang rawan padat lalu lintas.

Sejumlah personel disiagakan untuk menjaga kondusifitas pada moment libur panjang kali ini.

Hal itu seperti dikatakan oleh Kapolres Pasuruan,AKBP Jazuli Dani Iriawan saat melakukan pengecekan dan pemantauan langsung di lokasi wisata Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan, Minggu (26/1).

"Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang sedang mengisi liburan panjang kalu ini," ungkap AKBP Dani.

Dalam Pemantauan dimulai pukul 11.00 WIB itu Kapolres Pasuruan juga didampingi Kabagops, Kapolsek Prigen, Kanit Propam, KBO Satlantas, serta beberapa anggota Polres Pasuruan lainnya. 

"Potensi kepadatan yang kerap terjadi selama libur panjang terutama pada jalur menuju lokasi wisata, juga sudah kita antisipasi," tambah AKBP Dani.

Menurut Kapolres Pasuruan, di hari pertama libur panjang kali ini situasi berjalan normal dan lancar meski volume kendaraan terjadi peningkatan.

"Kami ingin masyarakat merasa nyaman saat berlibur tanpa harus khawatir soal keamanan," tambah AKBP Dani.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan patuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama. (Red.AL)

Inovatif Polres Jember Manfaatkan Pos Terpadu Alun - Alun Jadi Pusat Layanan Masyarakat

 


JEMBER, mataperistiwa.com – Menjelang Operasi Ketupat Semeru 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada Maret mendatang, Satlantas Polres Jember PoldabJatim melakukan langkah strategis dengan mengoptimalkan Pos Terpadu di Alun-Alun Jember. 

Pos yang awalnya direncanakan dibongkar usai Operasi Lilin 2024 ini kini dialihfungsikan menjadi pusat layanan masyarakat untuk meningkatkan pelayanan publik secara langsung.

Kasatlantas Polres Jember, AKP Bernardus Bagas Simarmata, S.Tr.K., S.I.K., M.S.S.S., menjelaskan bahwa Pos Terpadu tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pos keamanan, tetapi juga sebagai pusat pelayanan terpadu. 

"Kami ingin memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat, khususnya dalam masa transisi menuju Operasi Ketupat mendatang," jelas AKP Bagas, Sabtu (25/1)

Berbagai layanan masyarakat disediakan di Pos Terpadu ini, termasuk Layanan pengaduan masyarakat oleh SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu), pembuatan SKCK, Samsat Keliling (Samling) dari UPT Bapenda Provinsi Kabupaten Jember untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor. 

Bahkan dibuka juga layanan kesehatan bagi masyarakat umum yang dikelola oleh Dokkes Polres Jember Polda Jatim.

"Dengan satu lokasi, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan penting, mulai dari administrasi, kesehatan, hingga pengaduan, tanpa perlu berpindah tempat," jelas AKP Bagas.

Selain meningkatkan aksesibilitas layanan publik, langkah ini juga dinilai sebagai wujud efisiensi sumber daya dan waktu. 

Dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, Polres Jember Polda Jatim berhasil mengurangi biaya pembangunan fasilitas baru.

Kehadiran Pos Terpadu yang dilengkapi personel Satlantas Polres Jember Polda Jatim juga diharapkan menciptakan suasana yang aman dan tertib, khususnya selama masa libur panjang. 

Langkah inovatif ini mencerminkan inovasi Polres Jember Polda Jatim terutama Satlantas, dalam mendukung visi Polri sebagai institusi yang responsif dan adaptif dalam melayani masyarakat.

Pos Terpadu di Alun-Alun Jember kini tidak hanya menjadi pusat operasional, tetapi juga simbol pelayanan publik yang inovatif dan berdaya guna. (Red.AL)

Kolaborasi Polisi dan TNI Bantu Warga Terdampak Longsor di Ponorogo

 


PONOROGO,  mataperistiwa.com – Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, S.I.K., M.H., bersama Dandim 0802 Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono, dan jajaran Pejabat Utama (PJU) Polres Ponorogo Polda Jatim melaksanakan kegiatan bakti sosial (Baksos).

Kegiatan itu dilaksanakan pasca terjadi bencana longsor di Dukuh Watuagung, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari kunjungan kerja Kapolres di Polsek Badegan. 

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Dayakan, Misno, perangkat desa, dan 12 perwakilan warga terdampak bencana tanah longsor.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Dayakan, Misno, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian serta bantuan yang diberikan oleh Polres Ponorogo Polda Jatim.

“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga kami yang terdampak bencana, Kami masih membutuhkan penampungan air atau toren untuk kebutuhan sehari-hari, terutama saat musim kemarau,” ujar Misno, Minggu (26/1).

Menanggapi hal tersebut, AKBP Andin Wisnu Sudibyo menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya membantu memenuhi kebutuhan warga, termasuk penyediaan penampungan air. 

“Untuk kekurangan fasilitas seperti toren air, kami akan usahakan pemenuhannya dalam waktu dekat,” ungkap Kapolres Ponorogo.

Sebagai bentuk nyata kepedulian, Polres Ponorogo Polda Jatim memberikan bantuan logistik kepada lima keluarga terdampak bencana di Dukuh Watuagung. 

Bantuan yang disalurkan meliputi 20 paket logistik berisi kasur lipat, selimut, beras, dan roti.

Sementara itu sebelumnya Kapolsek Badegan bersama anggota dibantu TNI dan warga menggelar kerja bakti dengan membersihkan material longsor yang menutup sejumlah akses jalan diantarahya di dukuh Kliyur, Dukuh Watu Agung, Desa Dayakan. Kecamatan Badegan. 

Tak hanya akses jalan, jajaran Polsek Badegan juga membersihkan material longsor di sejumlah lokasi rumah warga. (Red.AL)

MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN PENGGUNA JALAN SOPIR PO. BUS DI TINDAK ANGGOTA SATLANTAS POLRES KEDIRI

  


Kediri, mataperistiwa.com - Dalam rangka terciptanya Kamseltibcar Lantas di wilayah hukum Polres Kediri Unit Turjagwali Satlantas Polres Kediri, gencar melakukan penindakan terhadap angkutan umum terutama Bus yang seringkali ugal-ugalan di jalan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Penindakan pelanggaran Lalulintas di lakukan untuk menjamin keselamatan penumpang angkutan umum dan pengguna jalan lainnya terutama saat libur panjang seperti saat ini.

Dari pantauan awak media ada Tiga unit Bus yang dilakukan penindakan oleh anggota Unit Turjagwali Satlantas Polres Kediri di antaranya PO. BUS SINAR JAYA, di Pos 12.03 Ngadirejo, PO. BUS BAGONG, di Pos 12.04 Jong biru dan PO. BUS HARAPAN JAYA di Pos 12.02 Mengkreng. Sabtu 25/01/2025

Kasat Lantas Polres Kediri AKP I MADE JATA WIRANEGARA.,S.I.K., M.S.i, melalui Kanit turjagwali Satlantas Polres Kediri IPTU SUJADHI. S.H Saat di konfirmasi Awak Media Melalui Saluran Telepon Membenarkan adanya penindakan pelanggaran tersebut.

"Saat ini kita sedang melakukan penindakan terhadap pelanggaran Lalulintas yang dilakukan oleh oknum sopir bus yang tidak mentaati peraturan lalu lintas berupa larangan yang di nyatakan dengan rambu lalulintas atau marka jalan dan membahayakan keselamatan umum" terang IPTU SUJADHI S.H

"Akibat perbuatan Mengemudikan Bus dan melanggar aturan perintah atau larangan yang di nyatakan dengan rambu lalulintas atau marka jalan tersebut dikenakan tilang sebagaimana dimaksud dalam Pasal  287 (1) jo 106 (4) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan". Pungkas IPTU SUJADHI S.H  (Red.AL)

Sabtu, 25 Januari 2025

Jenazah Osima Yukari Tiba di Rumah Duka, Dimakamkan di TPU Bangunsari Kendal

 

Kendal, mataperistiwa.com – Jenazah Osima Yukari (32), warga Kendal yang meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis di Jepang, akhirnya tiba di rumah duka pada Sabtu pagi (26/1). Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga, kerabat, dan tetangga yang sudah menunggu sejak dini hari.

Kedatangan Jenazah

Jenazah Osima Yukari tiba di Indonesia setelah melalui proses repatriasi yang difasilitasi oleh KBRI di Tokyo. Dengan menggunakan penerbangan internasional, jenazah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebelum dibawa ke rumah duka di Desa Bangunsari, Kendal.

"Kami sangat berterima kasih kepada pihak KBRI dan semua pihak yang telah membantu proses pemulangan jenazah. Ini adalah saat yang sangat berat bagi keluarga," ujar salah satu kerabat korban.

Proses Pemakaman

Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Sabtu siang di TPU Bangunsari, tidak jauh dari rumah duka. Prosesi pemakaman akan dilakukan secara sederhana dan dihadiri oleh keluarga serta warga setempat.

"Sebelum dimakamkan, akan dilakukan doa bersama di rumah duka. Kami berharap almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan," kata seorang tokoh agama setempat.

Kronologi Kecelakaan

Osima Yukari, yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Jepang, meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Prefektur Shizuoka pekan lalu. Ia dikabarkan tertabrak kendaraan saat hendak menyeberang jalan. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong akibat luka serius yang dialami.

Pihak keluarga menerima kabar duka tersebut dari perusahaan tempat Osima bekerja, yang kemudian berkoordinasi dengan KBRI untuk proses pemulangan jenazah.

Duka Mendalam

Kepergian Osima meninggalkan duka mendalam, terutama bagi kedua orang tuanya yang tinggal di Kendal. Ia dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan penyayang keluarga. "Dia bekerja di Jepang untuk membantu keluarga di sini. Kami tidak menyangka ini akan terjadi," ujar ibunya dengan suara bergetar.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Pemerintah setempat, melalui Dinas Tenaga Kerja Kendal, menyatakan akan memberikan dukungan kepada keluarga korban, termasuk memastikan hak-hak Osima sebagai pekerja terpenuhi.

"Kami akan terus memantau proses penyelesaian administrasi terkait hak almarhumah dan memberikan pendampingan kepada keluarga," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kendal.

Masyarakat sekitar juga menunjukkan solidaritas dengan membantu persiapan pemakaman dan memberikan dukungan moral kepada keluarga.

Kepergian Osima Yukari menjadi pengingat pentingnya keselamatan di jalan raya, serta perlunya perhatian terhadap pekerja migran yang berjuang demi keluarga mereka di tanah air. Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi-Nya

Polri Bongkar Strategi Murahan KKB Mengedit Video Untuk Provokasi dan Fitnah


Papua, mataperistiwa.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus menyebarkan informasi palsu atau hoax demi menarik perhatian publik. Salah satu bentuk propaganda yang dilakukan adalah membawa warga negara asing (WNA) untuk membuat video dokumenter palsu yang kemudian disebarkan melalui media sosial.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, sebagai tanggapan atas beredarnya video hoax yang menuduh TNI-Polri melakukan pengeboman hingga menyebabkan kebakaran sejumlah bangunan.

“Video yang beredar tersebut sebenarnya adalah dokumentasi kebakaran Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada tahun 2021. Kebakaran itu dilakukan oleh KKB, tetapi videonya telah diedit dan dinarasikan seolah-olah akibat bom yang dijatuhkan oleh TNI-Polri,” ujar Brigjen Pol Faizal.

KKB juga mencoba membangun narasi bahwa mereka melawan pemerintah menggunakan alat perang tradisional. Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. KKB justru menggunakan senjata api untuk melakukan penembakan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil. Selain itu, mereka juga terlibat dalam tindakan kriminal lain, seperti pemerkosaan, pembakaran fasilitas publik, dan aksi kekerasan lainnya.

Brigjen Pol Faizal menambahkan, tindakan kriminal KKB tidak hanya terbatas pada aksi kekerasan. Pada tahun 2021, KKB juga dilaporkan melakukan pemerkosaan terhadap tenaga kesehatan (nakes). Tindakan ini dinilai sebagai kejahatan tidak berperikemanusiaan yang melanggar hak asasi manusia (HAM).

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat Papua untuk tidak mudah percaya pada informasi hoax yang disebarkan oleh KKB maupun Kelompok Kriminal Politik (KKP). 

“Propaganda ini bertujuan untuk memecah belah dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menyaring informasi yang diterima,” ujar Kombes Pol Yusuf.

Polri dan TNI terus berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kedamaian di Papua, serta mengupayakan langkah-langkah tegas untuk mengatasi aksi-aksi provokasi yang dilakukan oleh KKB.

Maling Motor di Bojonggede Nangis-nangis Minta Ampun Usai Diciduk Polisi


Bojonggede,    mataperistiwa.com  – Seorang pria berinisial RS (26), pelaku pencurian motor di kawasan Bojonggede, Depok, tak mampu menahan tangis dan terus meminta ampun usai berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Aksinya yang terekam CCTV viral di media sosial, sehingga mempermudah petugas untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku.

Kronologi Penangkapan

Pelaku diketahui mencuri sepeda motor milik seorang warga di perumahan Bojonggede pada Kamis malam (25/1). Dalam rekaman CCTV, RS terlihat membobol kunci motor dengan menggunakan kunci T hanya dalam waktu beberapa detik.

Kapolsek Bojonggede, Kompol Hendra Pratama, mengungkapkan bahwa pelaku ditangkap di sebuah kontrakan setelah warga melaporkan kejadian tersebut. "Kami melakukan pengejaran segera setelah menerima laporan dan berhasil mengamankan pelaku di tempat persembunyiannya," ujar Kompol Hendra.

Tangisan dan Permohonan Maaf

Saat digiring ke kantor polisi, RS terlihat menangis histeris sambil meminta ampun kepada petugas. Ia mengaku mencuri motor karena desakan ekonomi dan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Saya khilaf, Pak. Saya janji nggak akan ngulangin lagi," ucap RS sambil terisak di hadapan petugas.

Namun, polisi tetap memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku. "Kami menghargai pengakuan pelaku, tetapi hukum harus tetap ditegakkan. Ini menjadi pelajaran bagi pelaku dan masyarakat agar tidak melakukan tindakan kriminal," tegas Kompol Hendra.

Barang Bukti dan Modus Operandi

Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa kunci T yang digunakan untuk mencuri motor, serta motor hasil curian yang sudah disembunyikan di lokasi terpisah. RS diketahui beraksi seorang diri dan menyasar kendaraan yang diparkir di area perumahan tanpa pengamanan tambahan.

Reaksi Korban dan Warga

Korban, yang berinisial AN (32), mengaku lega setelah motornya berhasil ditemukan dan pelaku ditangkap. "Saya bersyukur motor saya balik lagi. Semoga ini jadi pelajaran untuk semua agar lebih hati-hati," ujar AN.

Warga sekitar juga memberikan apresiasi kepada polisi atas respons cepat dalam menangani kasus ini. "Kami berharap ada patroli yang lebih rutin, karena belakangan kasus pencurian motor di wilayah ini semakin sering terjadi," kata seorang warga.

Ancaman Hukuman

Pelaku kini ditahan di Polsek Bojonggede dan dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak kejahatan, termasuk dengan memasang kunci tambahan pada kendaraan dan memanfaatkan teknologi keamanan seperti CCTV

2 Jenazah Korban Longsor Pekalongan Dievakuasi, Total Kini Jadi 25 Orang


Pekalongan, mataperistiwa.com – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi dua jenazah korban longsor yang terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah. Dengan temuan ini, total korban jiwa akibat bencana longsor tersebut kini mencapai 25 orang. Operasi pencarian korban terus dilanjutkan, mengingat masih ada sejumlah warga yang dilaporkan hilang.

Proses Evakuasi

Kepala Basarnas Jawa Tengah, Supriyadi, menyatakan bahwa dua jenazah tersebut ditemukan pada Sabtu pagi (26/1) setelah tim melakukan pencarian intensif sejak subuh. Proses evakuasi tidak mudah karena medan yang sulit dan kondisi tanah yang masih labil.

"Jenazah ditemukan di bawah timbunan material longsor sedalam dua meter. Kami terus bekerja maksimal untuk memastikan semua korban segera ditemukan," ujar Supriyadi.

Data Korban dan Pengungsi

Hingga saat ini, total korban yang ditemukan tewas mencapai 25 orang, sementara 12 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Selain itu, lebih dari 300 warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman, seperti balai desa dan sekolah setempat.

"Pemerintah telah menyediakan kebutuhan dasar bagi para pengungsi, termasuk makanan, air bersih, dan layanan kesehatan," kata Kepala BPBD Pekalongan, Budi Santoso.

Upaya Penanganan

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan terus berupaya melakukan pencarian korban dan membantu warga terdampak. Alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses pengangkatan material longsor, meski terkendala curah hujan tinggi yang masih mengguyur wilayah tersebut.

Selain itu, pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat untuk mempercepat penanganan bencana. "Kami meminta warga yang tinggal di area rawan longsor untuk segera mengungsi dan tetap waspada," ujar Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq.

Reaksi dan Dukungan

Tragedi ini menuai simpati dari berbagai kalangan. Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik dan santunan untuk keluarga korban. Sementara itu, organisasi kemanusiaan dan masyarakat umum turut memberikan donasi serta dukungan moral kepada para penyintas.

"Kami sangat berduka atas musibah ini. Semoga keluarga korban diberi kekuatan dan para tim penyelamat selalu dalam lindungan Tuhan," ujar seorang relawan di lokasi.

Penyebab dan Langkah Antisipasi

Bencana longsor ini diduga dipicu oleh curah hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Pekalongan selama beberapa hari terakhir. Selain itu, kerusakan lingkungan akibat pembukaan lahan juga disebut berkontribusi pada meningkatnya risiko longsor di kawasan tersebut.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk melakukan evaluasi tata ruang dan memperketat pengelolaan lingkungan guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

Operasi pencarian dan evakuasi akan terus dilanjutkan hingga semua korban ditemukan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat musim penghujan masih berlangsung

Pengamat Transportasi Tolak Usul Moge Masuk Jalan Tol, Ini Alasannya


Jakarta,  mataperistiwa.com – Wacana membolehkan motor gede (moge) melintas di jalan tol kembali menuai perdebatan. Sejumlah pengamat transportasi dengan tegas menolak usulan tersebut, dengan alasan keselamatan, ketertiban lalu lintas, dan dampak terhadap pengguna jalan lainnya.

Alasan Penolakan

Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, menegaskan bahwa meskipun moge memiliki kapasitas mesin besar, kendaraan roda dua tetap memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan kendaraan roda empat di jalan tol. Ia menyebut bahwa karakteristik moge yang berbeda dari kendaraan roda empat tidak sesuai dengan standar keamanan jalan tol.

"Jalan tol dirancang untuk kendaraan roda empat atau lebih. Meski moge punya kecepatan tinggi, stabilitas dan proteksi pengendaranya jauh lebih rendah dibandingkan mobil. Risiko kecelakaan sangat besar, apalagi jika terjadi tabrakan dengan kendaraan berat seperti truk," ujar Djoko.

Dampak Terhadap Ketertiban

Selain itu, Djoko juga menyoroti potensi ketidaknyamanan dan gangguan bagi pengguna jalan tol lainnya. Menurutnya, kehadiran moge di jalan tol dapat menyebabkan dinamika lalu lintas yang berbeda, terutama jika pengendara moge tidak disiplin atau cenderung melaju dengan kecepatan tinggi.

"Perbedaan pola berkendara antara mobil dan moge di jalan tol bisa memicu kecelakaan. Apalagi jika ada pengendara yang tidak mematuhi batas kecepatan," tambahnya.

Peraturan dan Infrastruktur

Djoko juga mengingatkan bahwa peraturan yang melarang kendaraan roda dua melintas di jalan tol sudah jelas tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jika moge diizinkan masuk tol, diperlukan perubahan regulasi dan penyesuaian infrastruktur yang membutuhkan biaya besar.

"Harus ada jalur khusus untuk roda dua jika wacana ini diterapkan. Namun, pembangunan jalur khusus di tol bukanlah solusi efisien dan hanya akan membebani anggaran," tegas Djoko.

Dukungan dan Penolakan di Kalangan Masyarakat

Wacana ini juga mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Sebagian pemilik moge mendukung ide tersebut dengan alasan efisiensi perjalanan, terutama di daerah perkotaan yang kerap macet. Namun, mayoritas pengguna jalan menolaknya karena kekhawatiran terhadap keselamatan.

"Jalan tol itu bukan tempat untuk pamer kecepatan. Kalau moge masuk tol, risikonya terlalu besar bagi semua pengguna jalan," ujar Roni, seorang pengemudi mobil di Jakarta.

Sikap Pemerintah

Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan keputusan resmi terkait usulan ini. Menteri Perhubungan menyatakan akan mengkaji dampak wacana tersebut lebih mendalam, terutama dari sisi keselamatan dan regulasi.

"Kami akan mendengarkan masukan dari semua pihak sebelum membuat keputusan. Prioritas kami adalah keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan," ujar Menteri Perhubungan dalam konferensi pers.

Dengan berbagai alasan yang telah disampaikan oleh para pengamat dan masyarakat, wacana moge masuk tol masih menjadi isu kontroversial yang memerlukan kajian lebih komprehensif sebelum diambil kebijakan final

Rumah Djan Faridz Digeledah KPK, Kasus Korupsi Berbuntut Panjang


Jakarta,   mataperistiwa.com  – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan setelah menggeledah rumah pengusaha sekaligus politisi senior, Djan Faridz, di kawasan Jakarta Selatan. Penggeledahan yang berlangsung pada Jumat malam (25/1) ini dilakukan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah proyek besar. Kasus ini diprediksi akan berbuntut panjang dan menyeret banyak nama besar lainnya.

Kronologi Penggeledahan

Tim penyidik KPK datang ke rumah Djan Faridz dengan membawa surat penggeledahan resmi. Proses tersebut berlangsung selama lebih dari enam jam, di mana petugas memeriksa berbagai dokumen, perangkat elektronik, dan aset yang dianggap relevan dengan penyelidikan.

"Kami menemukan sejumlah barang bukti berupa dokumen dan perangkat digital yang berpotensi memperkuat dugaan tindak pidana korupsi," ujar Ali Fikri, Juru Bicara KPK, dalam konferensi pers.

Dugaan Korupsi Proyek Besar

Penggeledahan ini terkait dengan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh salah satu perusahaan milik Djan Faridz. Proyek tersebut diduga melibatkan pengaturan tender dan aliran dana tidak sah yang melibatkan sejumlah pejabat pemerintahan.

KPK menduga ada penggelembungan anggaran dalam proyek tersebut yang merugikan negara hingga miliaran rupiah. Djan Faridz, yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh politik dan pengusaha sukses, diduga memiliki peran sentral dalam pengaturan proyek tersebut.

Respon Djan Faridz

Melalui kuasa hukumnya, Djan Faridz membantah semua tuduhan dan menyatakan bahwa penggeledahan tersebut terlalu berlebihan. "Kami menghormati proses hukum, tetapi klien kami sama sekali tidak terlibat dalam kasus ini. Tuduhan tersebut tidak berdasar," kata pengacaranya dalam pernyataan resmi.

Reaksi Publik dan Pengamat

Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan para pengamat politik. Banyak yang menganggap bahwa kasus ini menjadi ujian bagi KPK untuk menunjukkan komitmen dalam memberantas korupsi tanpa pandang bulu.

"Ini adalah momen penting bagi KPK untuk membuktikan bahwa mereka tetap independen. Jangan sampai kasus ini berhenti di tengah jalan hanya karena melibatkan tokoh besar," ujar Andi Syahputra, pengamat hukum dari Universitas Indonesia.

Potensi Buntut Panjang

Kasus ini diprediksi akan menyeret sejumlah nama besar lainnya, termasuk pejabat dan rekan bisnis Djan Faridz. KPK memastikan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengungkap semua pihak yang terlibat.

"Kami akan memanggil sejumlah saksi dan terus mendalami aliran dana yang terkait dengan proyek ini. Tidak ada yang kebal hukum," tegas Ali Fikri.

Kasus Djan Faridz menjadi salah satu skandal korupsi terbesar di awal tahun 2025. Publik kini menantikan langkah tegas dari KPK untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akarnya

Presiden Korea Selatan Lolos Perpanjangan Penahanan, Jaksa Gelar Rapat Darurat


Seoul, mataperistiwa.com  – Pengadilan di Korea Selatan memutuskan untuk tidak memperpanjang masa penahanan Presiden Korea Selatan yang sedang tersandung kasus hukum besar. Keputusan tersebut membuat kejutan besar di dunia politik dan hukum negeri ginseng. Menanggapi hal ini, pihak kejaksaan langsung menggelar rapat darurat untuk menyusun langkah berikutnya.

Keputusan Pengadilan

Pengadilan Distrik Seoul pada Sabtu (25/1) mengumumkan bahwa tidak ada dasar hukum yang cukup kuat untuk memperpanjang penahanan Presiden, yang sebelumnya telah ditahan atas dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi besar yang mengguncang pemerintahan. Keputusan ini menuai pro dan kontra, terutama di kalangan masyarakat dan politisi oposisi.

"Kami memutuskan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk memperpanjang penahanan tersangka saat ini. Namun, penyelidikan tetap harus dilanjutkan," ujar hakim dalam pernyataan resminya.

Respon Jaksa

Keputusan ini membuat pihak kejaksaan bergerak cepat. Jaksa Agung langsung memimpin rapat darurat untuk menentukan langkah hukum berikutnya. Menurut sumber internal, jaksa mempertimbangkan opsi untuk mengajukan banding atau memperkuat tuntutan dengan bukti tambahan.

"Kami menghormati keputusan pengadilan, tetapi kami tetap yakin dengan kekuatan kasus ini. Penyidikan akan terus kami lanjutkan," kata seorang pejabat kejaksaan kepada media lokal.

Reaksi Publik

Masyarakat Korea Selatan memberikan reaksi beragam atas keputusan ini. Para pendukung Presiden menganggap ini sebagai kemenangan keadilan, sementara pihak oposisi mengecam pengadilan yang dinilai tidak tegas dalam menangani kasus yang melibatkan tokoh politik besar.

"Ini bukan tentang politik, ini tentang keadilan. Pengadilan harusnya bertindak lebih berani," ujar seorang aktivis anti-korupsi.

Kasus yang Mengguncang Negeri

Kasus ini berawal dari dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan aliran dana ilegal yang melibatkan lingkaran dekat Presiden. Skandal tersebut membuat popularitas Presiden merosot tajam dan memicu gelombang protes besar di seluruh negeri.

Keputusan pengadilan untuk tidak memperpanjang penahanan Presiden diperkirakan akan mempengaruhi stabilitas politik Korea Selatan, terutama menjelang pemilu mendatang.

Pihak pengamat menilai langkah kejaksaan selanjutnya akan menjadi penentu apakah kasus ini dapat diungkap sepenuhnya atau justru menguap begitu saja. Semua mata kini tertuju pada jalannya penyelidikan dan dampaknya terhadap pemerintahan saat ini

Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper di Ngawi Ditangkap, Polisi Ungkap Motif Pembunuhan


Ngawi, mataperistiwa.com  – Setelah melakukan penyelidikan intensif, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku kasus mutilasi mayat yang ditemukan dalam koper di kawasan hutan Sarangan, Ngawi. Penangkapan ini di sebuah lokasi yang dirahasiakan demi kelancaran proses hukum.

Penangkapan Pelaku

Kapolres Ngawi, AKBP Wahyu Triyono, dalam konferensi pers yang digelar pagi ini, mengungkapkan bahwa pelaku berinisial AD (34) berhasil ditangkap setelah polisi melacak keberadaannya melalui barang bukti di lokasi kejadian. Pelaku diketahui merupakan kenalan dekat korban yang sebelumnya sudah berada dalam pantauan polisi.

"Kami menangkap tersangka tanpa perlawanan. Saat ini, pelaku telah diamankan di Mapolres Ngawi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kapolres.

Motif Pembunuhan

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, polisi menduga motif pembunuhan ini berkaitan dengan masalah utang-piutang dan konflik pribadi antara pelaku dan korban. Pelaku mengaku kesal terhadap korban yang dianggap tidak memenuhi janji terkait pembayaran utang.

"Motif utang-piutang menjadi pemicu utama. Namun, kami masih mendalami adanya kemungkinan motif lain, termasuk hubungan pribadi pelaku dan korban," tambah Kapolres.

Kronologi Kejadian

Korban yang berjenis kelamin perempuan ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam koper yang tergeletak di pinggir hutan Sarangan, Ngawi, pada Rabu (23/1). Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP dan menemukan beberapa petunjuk, termasuk koper, pakaian, dan senjata tajam yang diduga digunakan untuk memutilasi korban.

Reaksi Keluarga dan Masyarakat

Penangkapan pelaku disambut lega oleh keluarga korban yang selama ini menanti kejelasan kasus. "Kami bersyukur pelakunya sudah tertangkap. Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya," ujar salah satu anggota keluarga korban.

Kasus ini juga menyita perhatian masyarakat luas. Warga Ngawi mengapresiasi kinerja cepat polisi dalam mengungkap kasus yang sempat menimbulkan keresahan.

Hukuman Menanti Pelaku

Polisi memastikan pelaku akan dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang ancaman hukumannya adalah pidana mati atau penjara seumur hidup. "Kami akan melengkapi semua berkas penyidikan agar pelaku mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya," tutup Kapolres.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menyelesaikan konflik secara damai dan menghindari tindakan kekerasan. Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kejahatan di sekitar mereka.

Ipda Purnomo, Polisi Baik Polres Lamongan, Bantu Warga Lumpuh Hidup Sebatang Kara

 


LAMONGAN,  mataperistiwa.com – Kepedulian terhadap sesama ditunjukkan oleh Ipda Purnomo, S.E, Kanit Binpolmas Satbinmas Polres Lamongan Polda Jatim.

Ia kembali melakukan aksi mulia dengan membantu seorang warga bernama Nurrohman, seorang pria yang telah mengalami kelumpuhan bertahun-tahun dan hidup sebatang kara di Desa Botoputih, Kecamatan Tikung, Lamongan.  

Atas inisiatif pribadi yang penuh empati, Ipda Purnomo bersama perangkat desa setempat mengambil langkah nyata untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi Nurrohman.

Melalui koordinasi dengan pihak desa, Nurrohman dibawa ke Yayasan Berkah Bersinar Abadi yang dimiliki oleh Ipda Purnomo akan merawatnya seumur hidup.  

“Ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan sosial kami kepada masyarakat. Bapak Nurrohman telah mengalami kondisi yang berat, dan kami tidak ingin membiarkan beliau menjalani kehidupan yang sulit tanpa dukungan,” ujar IPDA Purnomo, Jumat (24/1/25).

Aksi ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk warga Desa Botoputih, yang merasa terbantu dengan perhatian dan tindakan cepat yang diambil oleh IPDA Purnomo.

Tindakan ini mencerminkan kepedulian yang mendalam dan menunjukkan wajah humanis dari institusi kepolisian.  

Nurrohman kini telah diterima di yayasan tersebut dan akan mendapatkan perawatan serta pendampingan yang layak.

Kehadiran Ipda Purnomo dan perangkat desa Botoputih tidak hanya membawa perubahan nyata bagi Nurrohman, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus peduli terhadap sesama.  

Semoga aksi mulia ini menjadi contoh nyata akan pentingnya gotong royong dan kepedulian dalam membangun masyarakat yang lebih baik. (*)

Kodim Bojonegoro Gelar Donor Darah Peringati HUT ke-79 Persit Kartika Chandra Kirana

 


Bojonegoro,  
mataperistiwa.com    – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persit Kartika Chandra Kirana, Komando Distrik Militer (Kodim) 0813 Bojonegoro menyelenggarakan kegiatan donor darah sebagai bentuk kepedulian sosial. Acara ini berlangsung di Aula Makodim Bojonegoro dan dihadiri oleh anggota TNI, Persit, serta masyarakat umum.

Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Nurul Yakin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata Kodim untuk membantu masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan darah di wilayah Bojonegoro.

"Kami ingin memberikan sumbangsih nyata kepada masyarakat. Melalui donor darah ini, kami harap dapat membantu mereka yang membutuhkan transfusi darah dan menjadi wujud solidaritas serta semangat kebersamaan," ujar Dandim.

Partisipasi Aktif Anggota dan Masyarakat
Kegiatan ini melibatkan puluhan peserta, termasuk anggota TNI, keluarga besar Persit Kartika Chandra Kirana, serta masyarakat sekitar. Antusiasme para peserta terlihat dari banyaknya jumlah pendonor yang hadir sejak pagi.

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang Kodim 0813 Bojonegoro, Ny. Nurul Yakin, juga menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam kegiatan ini.

"Kami bersyukur kegiatan ini mendapat respons positif. Semoga darah yang terkumpul bisa membantu menyelamatkan banyak nyawa, sekaligus mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat," katanya.

Dukungan dari PMI
Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bojonegoro turut hadir untuk membantu pelaksanaan teknis donor darah. Kepala PMI Bojonegoro, Sudarmanto, menyebutkan bahwa stok darah di PMI sangat penting, terutama untuk kebutuhan darurat.

"Kegiatan seperti ini sangat membantu kami dalam menjaga ketersediaan stok darah di Bojonegoro. Kami mengapresiasi inisiatif Kodim 0813 dan Persit yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat," ungkap Sudarmanto.

Target dan Harapan
Dari kegiatan ini, panitia menargetkan mengumpulkan sekitar 150 kantong darah. Donasi tersebut akan disalurkan melalui PMI untuk memenuhi kebutuhan pasien rumah sakit di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.

Dandim Letkol Inf Nurul Yakin menambahkan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan untuk mendukung misi kemanusiaan. "Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi organisasi lain untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap sesama," tutupnya.

Peringatan HUT ke-79 Persit Kartika Chandra Kirana ini menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa kebersamaan dan kepedulian dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat luas.

Pemkab dan Polres Bojonegoro Tabur 10.000 Benih Ikan Dukung Program Ketahanan Pangan

 


Bojonegoro, 
mataperistiwa.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Polres Bojonegoro menggelar kegiatan tabur benih ikan sebagai bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan. Sebanyak 10.000 benih ikan berbagai jenis dilepas di kolam kawasan Balai Benih Ikan (BBI) Bojonegoro.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, Kapolres Bojonegoro AKBP Saiful Arif, dan sejumlah pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD). Acara tersebut menjadi salah satu langkah nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan hasil perikanan lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan di wilayah Bojonegoro.

Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan
Dalam sambutannya, Bupati Anna Mu’awanah menyampaikan bahwa program ini merupakan sinergi antara Pemkab dan Polres untuk memanfaatkan potensi lokal.

“Ketahanan pangan menjadi fokus utama kami, dan sektor perikanan memiliki peran penting. Dengan menebar benih ikan, kami tidak hanya mendukung keberlanjutan ekosistem perairan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat,” ungkap Bupati Anna.

Kapolres Bojonegoro, AKBP Saiful Arif, menambahkan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan. “Kami berharap masyarakat ikut menjaga dan memanfaatkan hasil perikanan ini secara bijaksana untuk mendukung kebutuhan pangan lokal,” ujarnya.

Jenis Benih Ikan yang Ditebar
Sebanyak 10.000 benih ikan yang ditebar meliputi ikan nila, lele, dan ikan mas. Ketiga jenis ini dipilih karena memiliki tingkat adaptasi tinggi terhadap lingkungan perairan Bojonegoro serta nilai ekonomis yang baik.

Harapan Jangka Panjang
Dinas Perikanan dan Peternakan Bojonegoro menargetkan hasil dari penebaran benih ikan ini dapat mulai dinikmati masyarakat dalam beberapa bulan ke depan. Selain meningkatkan produksi ikan lokal, langkah ini juga diharapkan dapat menggerakkan sektor usaha kecil di bidang perikanan dan kuliner.

Pesan kepada Masyarakat
Bupati Anna juga mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga ekosistem perairan dengan tidak melakukan aktivitas yang merusak, seperti penggunaan bahan kimia atau penangkapan ikan secara ilegal.

“Kolaborasi pemerintah dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ketahanan pangan ini. Kami percaya, bersama-sama kita dapat mewujudkan Bojonegoro yang lebih sejahtera,” tutupnya.

Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat yang berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung kesejahteraan bersama.

Niat Lapor ke Polsek Binangun Blitar, Korban Curanmor Justru Temukan Sendiri Motornya

 


Blitar, 
mataperistiwa.com – Kejadian tak terduga terjadi di Blitar, tepatnya di wilayah Kecamatan Binangun, pada Sabtu siang (25/1). Seorang korban pencurian sepeda motor yang berniat melapor ke Polsek Binangun, justru menemukan motornya yang hilang di tempat yang tak jauh dari rumahnya.

Korban, yang bernama Arif (29), awalnya merasa panik saat sepeda motor miliknya hilang pada pagi hari. Setelah menyadari bahwa motornya dicuri, Arif segera mempersiapkan diri untuk melapor ke Polsek Binangun. Namun, saat hendak berangkat ke kantor polisi, ia melihat kendaraan yang sangat mirip dengan motornya terparkir di sebuah gang dekat rumahnya.

"Saya sempat ragu, tapi setelah saya cek, ternyata itu motor saya. Langsung saya bawa pulang dan menghubungi pihak kepolisian untuk memberitahukan bahwa motor saya ditemukan," ujar Arif.

Setelah menemukan motornya, Arif tetap melaporkan kejadian pencurian tersebut ke Polsek Binangun. Pihak kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dugaan sementara, pelaku pencurian tersebut mungkin merasa takut dan terburu-buru, sehingga meninggalkan motor di dekat lokasi kejadian.

Kapolsek Binangun, AKP Dedi Suryanto, mengungkapkan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik pencurian tersebut. "Meskipun korban sudah menemukan motornya, kami tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pelaku dan mencegah kejadian serupa di kemudian hari," jelas AKP Dedi.

Masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati dan menjaga keamanan kendaraan mereka. Kepolisian juga mengingatkan pentingnya melaporkan kejadian kriminal agar bisa segera ditangani.

Dengan kejadian ini, Arif merasa lega karena motornya kembali, meski ia tetap berharap pelaku dapat segera ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal

Diduga Mengantuk, Truk Tabrak Mobil di Kanigoro Jalur Blitar-Malang, 3 Orang Terluka

 


Blitar,  
mataperistiwa.com – Kecelakaan maut terjadi di jalur Blitar-Malang tepatnya di wilayah Kanigoro, pada Sabtu pagi (25/1). Sebuah truk besar yang melaju dari arah Malang tiba-tiba menabrak mobil pribadi yang melaju di jalur berlawanan, menyebabkan tiga orang terluka parah.

Menurut keterangan polisi, kecelakaan diduga terjadi akibat pengemudi truk yang mengantuk saat mengemudi. "Dari hasil pemeriksaan awal, kami menduga sopir truk mengantuk sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya dan menyeruduk mobil yang ada di jalurnya," ujar Kasat Lantas Polres Blitar, AKP Arief Rahman.

Mobil yang ditabrak truk berisi tiga orang penumpang yang semuanya mengalami luka-luka. Dua di antaranya dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, sementara satu orang lagi mengalami luka ringan. Pihak kepolisian segera mengamankan lokasi kejadian dan melakukan evakuasi terhadap korban.

Sopir truk, yang diketahui tidak mengalami luka, langsung diamankan oleh pihak berwenang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. "Sopir truk sudah kami amankan untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami juga akan melakukan tes urine untuk memastikan apakah ada faktor lain selain kelelahan yang mempengaruhi kecelakaan ini," tambah AKP Arief.

Sementara itu, pengendara dan warga setempat menghimbau agar pengemudi lebih berhati-hati dan memastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit sebelum berkendara, mengingat jalur Blitar-Malang yang cukup padat dan rawan kecelakaan.

Kecelakaan ini menjadi peringatan bagi seluruh pengguna jalan untuk lebih memperhatikan kondisi fisik selama berkendara, serta mengutamakan keselamatan di jalan. Polisi juga berencana untuk memperketat pengawasan di jalur tersebut, terutama pada jam-jam rawan.

Penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan ini akan terus dilakukan oleh pihak berwenang

Uswatun, Korban Mutilasi, Ternyata Pernah Menikah Tiga Kali, Suami Ketiga Tidak Hadir di Pemakaman


Jakarta,   mataperistiwa.com  – Fakta baru terungkap terkait kehidupan pribadi Uswatun, korban mutilasi yang ditemukan beberapa waktu lalu. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan sumber terdekat, Uswatun diketahui telah menikah sebanyak tiga kali sebelum meninggal dunia. Namun, kehadiran suami ketiganya menjadi sorotan publik, terutama karena ia tidak hadir dalam prosesi pemakaman korban.

Pernikahan Uswatun

Uswatun diketahui pertama kali menikah di usia muda, namun pernikahan tersebut tidak berlangsung lama karena berbagai alasan yang tidak diungkapkan oleh keluarga. Pernikahan keduanya juga berakhir dengan perceraian setelah beberapa tahun bersama. Baru-baru ini, ia menikah untuk ketiga kalinya, namun hubungan ini disebut-sebut cukup rumit.

"Sebenarnya, kami sekeluarga tidak begitu mengenal dekat suami ketiganya. Mereka menikah belum lama, dan komunikasi mereka juga terlihat tidak baik," ujar salah satu anggota keluarga korban yang enggan disebutkan namanya.

Suami Ketiga Tidak Hadir di Pemakaman

Saat prosesi pemakaman Uswatun berlangsung, banyak pihak memperhatikan bahwa suami ketiga korban tidak hadir. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Beberapa pihak mempertanyakan alasan ketidakhadirannya, mengingat situasi tragis yang menimpa korban.

"Kami juga tidak tahu kenapa dia tidak datang. Sejak kejadian ini terungkap, kami tidak bisa menghubunginya," lanjut anggota keluarga tersebut.

Polisi Masih Menyelidiki Kasus

Hingga kini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus mutilasi yang menewaskan Uswatun. Dugaan motif di balik pembunuhan tersebut masih simpang siur, namun hubungan pribadi korban menjadi salah satu fokus utama penyelidikan.

Kapolres setempat mengungkapkan bahwa mereka telah memanggil beberapa saksi, termasuk orang-orang terdekat korban. "Kami akan terus menggali informasi untuk memastikan keadilan bagi korban," ujar Kapolres dalam konferensi pers.

Dukungan Keluarga dan Masyarakat

Keluarga korban berharap kasus ini segera terungkap dan pelaku dapat ditangkap. Mereka juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya terkait kehidupan pribadi korban.

"Kami hanya ingin fokus pada keadilan untuk Uswatun. Mohon doanya agar semuanya cepat selesai," ujar salah satu anggota keluarga korban dengan mata berkaca-kaca.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi luas tentang kekerasan dalam rumah tangga serta pentingnya perlindungan terhadap perempuan. Pihak berwenang berjanji akan mengusut tuntas kasus ini hingga tuntas

Harga Tiket Waduk Wonorejo Tulungagung Cukup Terjangkau, Hanya Rp 10 Ribu di Hari Biasa

 


Tulungagung,  
mataperistiwa.com – Waduk Wonorejo di Tulungagung, yang merupakan salah satu destinasi wisata populer, menawarkan harga tiket masuk yang cukup terjangkau bagi pengunjung. Menurut informasi yang disampaikan oleh pihak pengelola, PT Jasa Tirta, harga tiket untuk mengunjungi Waduk Wonorejo hanya Rp 10 ribu pada hari biasa.

Harga tiket ini dianggap wajar oleh banyak pengunjung, terutama karena Waduk Wonorejo tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah, tetapi juga berbagai fasilitas yang sudah disediakan untuk kenyamanan wisatawan. "Harga tiket ini memang kami tetapkan agar wisatawan dapat menikmati keindahan waduk tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam," ujar Humas PT Jasa Tirta.

Selain itu, pihak pengelola juga menjelaskan bahwa tiket masuk untuk pengunjung di hari libur atau akhir pekan sedikit lebih tinggi. Namun, meskipun ada kenaikan harga pada waktu tertentu, biaya yang dikenakan masih terbilang sangat terjangkau dibandingkan dengan beberapa destinasi wisata lainnya.

Waduk Wonorejo sendiri menjadi daya tarik utama bagi masyarakat Tulungagung dan sekitarnya, terutama bagi mereka yang ingin menikmati suasana alam yang tenang, berkemah, atau sekadar bersantai di sekitar area waduk. Banyak pengunjung yang datang untuk memanfaatkan fasilitas spot foto, piknik, serta menikmati aktivitas air seperti memancing.

Selain biaya tiket yang wajar, pihak pengelola juga mengingatkan agar pengunjung menjaga kebersihan dan mematuhi protokol kesehatan demi kenyamanan bersama.

Dengan harga tiket yang terjangkau dan fasilitas yang cukup lengkap, Waduk Wonorejo terus menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah, menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Tulungagung

Eks Wamen ATR Raja Juli: Penerbitan SHGB Pagar Laut Tangerang Diduga di Luar Pengetahuan Menteri dan Wakil Menteri


Jakarta,   mataperistiwa.com– Mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Raja Juli Antoni, angkat bicara terkait polemik penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di kawasan Pagar Laut, Tangerang. Ia meyakini bahwa penerbitan SHGB tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan Menteri maupun Wakil Menteri ATR.

Raja Juli menyampaikan bahwa dalam tata kelola administrasi di Kementerian ATR/Badan Pertanahan Nasional (BPN), ada mekanisme yang sering kali dilakukan secara teknis oleh pejabat tingkat menengah dan bawah. Hal ini memungkinkan adanya tindakan yang tidak diketahui langsung oleh pimpinan kementerian.

"Saya yakin Menteri dan Wamen tidak mengetahui detail penerbitan SHGB ini, mengingat banyaknya urusan administrasi yang dikelola oleh pejabat teknis di lapangan," ujar Raja Juli kepada media, Sabtu (25/1/2025).

Polemik ini mencuat setelah sejumlah pihak mempertanyakan legalitas dan prosedur penerbitan SHGB di kawasan Pagar Laut. Beberapa aktivis lingkungan dan masyarakat sekitar menyoroti dampaknya terhadap lahan yang diduga memiliki potensi konflik agraria dan kerusakan lingkungan.

Menurut Raja Juli, kasus ini perlu ditelusuri lebih lanjut untuk memastikan apakah ada pelanggaran dalam proses penerbitan SHGB tersebut. "Saya mendorong penyelidikan menyeluruh agar semuanya menjadi terang. Jika ditemukan pelanggaran, harus ada tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat," tambahnya.

Sementara itu, Kementerian ATR/BPN belum memberikan keterangan resmi terkait isu ini. Namun, Menteri ATR Hadi Tjahjanto sebelumnya menegaskan komitmennya untuk menegakkan aturan dan mencegah terjadinya praktik-praktik penyimpangan dalam pengelolaan agraria.

Kasus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut prinsip tata kelola lahan yang adil dan transparan. Banyak pihak berharap agar kasus ini segera dituntaskan demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara

Suasana Mencekam di Diskotek Golden Crown Glodok Pasca Kebakaran, Diduga Masih Ada Korban Hilang


Jakarta, mataperistiwa.com  – Kebakaran hebat melanda diskotek Golden Crown di kawasan Glodok, Jakarta Barat, pada Sabtu (25/1/2025) dini hari, menyisakan suasana mencekam di lokasi kejadian. Hingga saat ini, diduga masih ada korban yang hilang akibat insiden tersebut.

Menurut laporan, api mulai berkobar sekitar pukul 02.00 WIB dan dengan cepat melahap bagian dalam bangunan. Asap tebal menyelimuti lokasi, membuat proses evakuasi menjadi sulit. Puluhan petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke tempat kejadian untuk mengendalikan situasi, sementara pihak kepolisian mengamankan area untuk mencegah warga mendekat.

Saksi mata menyebutkan suasana di dalam diskotek saat kebakaran sangat panik. Banyak pengunjung berusaha menyelamatkan diri melalui pintu keluar darurat, tetapi beberapa orang terjebak di dalam karena jalur evakuasi yang sempit dan penuh asap. “Kami hanya bisa berteriak dan berlari. Saat keluar, banyak yang tergeletak di lantai karena sesak napas,” ujar seorang pengunjung yang selamat.

Hingga Sabtu sore, petugas masih melakukan penyisiran di lokasi kebakaran untuk mencari kemungkinan korban yang belum ditemukan. Data sementara menunjukkan sejumlah korban telah dievakuasi dengan luka bakar dan sesak napas, tetapi jumlah pasti korban hilang belum dapat dipastikan.

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik di salah satu area diskotek. Pihak berwenang juga tengah memeriksa izin keselamatan dan prosedur darurat yang diterapkan oleh pengelola.

Warga di sekitar lokasi mengaku terguncang dengan kejadian ini. Suasana di sekitar diskotek hingga sore hari dipenuhi oleh keluarga korban yang cemas menunggu kabar. Beberapa dari mereka berharap pihak berwenang segera memberikan kepastian terkait kondisi orang-orang terkasih mereka.

Hingga berita ini ditulis, proses pencarian dan evakuasi korban masih berlangsung. Para pengelola Golden Crown belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut